Rabu 26 Aug 2020 21:33 WIB

Menpora Buka Pelatihan Manajemen Strategi Dayung dan Wushu

Strategi dibutuhkan agar cabor mampu menorehkan prestasi internasional.

Tim wushu Indonesia Edgar Xavier Marvelo, Seraf Naro Siregar dan Haris Horatius beraksi pada pertandingan Wushu Duilian Putra SEA Games ke-30 di gedung World Trade Center Manila, Filipina, Selasa (3/12)
Foto: Nyoman Budhiana/Antara
Tim wushu Indonesia Edgar Xavier Marvelo, Seraf Naro Siregar dan Haris Horatius beraksi pada pertandingan Wushu Duilian Putra SEA Games ke-30 di gedung World Trade Center Manila, Filipina, Selasa (3/12)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali membuka Pelatihan Manajemen Strategi Olahraga Prestasi Cabor Dayung dan Wushu, di Golden Ballroom Hotel Sultan, Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (25/8) malam.

Dalam acara tersebut, dihadiri oleh Ketum PB WI (Pengurus Besar Wushu Indonesia) Airlangga Hartarto dan Sekjen Ngatino, serta Waketum(Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia)  PB PODSI Hari Sidharta dan Jarot Widyoko.  

Dalam keterangannya, dijelaskan bahwa manajemen strategi olahraga prestasi adalah bagian penting dari perbaikan dan peningkatan tata kelola. Hal ini menjadi Prioritas Program 2020-2024 baik di bidang kepemudaan maupun keolahragaan. Untuk keolahragaan, tidak terlepas dari organisasi pengelola olahraga itu sendiri.

"Perbaikan tata kelola merupakan yang pertama dari 5 Prioritas Program Kemenpora, sebagaimana arahan Bapak Presiden tentang tata kelola internal Kemenpora maupun tata kelola organisasi kepemudaan dan keolahragaan," ucap kata Zainudin.

Dia mengatakan, dalam manajemen strategi perlu dirumuskan secara jelas bagaimana mencapai kemenangan dengan berbagai cara yang terukur dan terencana.

"Tidak sekedar by accident namun harus by design. Sports intelligence, mengintip kekuatan lawan-lawan negara lain adalah hal yang penting dan segera dilakukan. Seperti SEA Games Vietnam harus sudah tahu nomor-nomor apa saja yang nanti akan dipertandingkan, jangan sampai yang dipersiapkan justru tidak dipertandingkan," kata Menpora.

Adapun dalam sambutannya, Ketum PB WI Airlangga Hartarto menyambut baik adanya pelatihan ini. Itu karena akan menambah pengetahuan para pengurus daerah dalam pengelolaan organisasi guna peningkatan prestasi.

"PB WI menyambut baik pelatihan manajemen ini apalagi dilakukan bersama cabor lain. Ini saatnya mengonsolidasikan pengelolaan keolahragaan, karena kita bisa sharing pengalaman dan keberhasilan, olahraganya bisa berbeda tetapi pengelolaan prestasinya bisa sama, karena manajemen bersifat universal. Sumber atlet nasional itu dari daerah, dengan pelatihan ini kemampuan Pengda-Pengda akan semakin baik," kata Airlangga.

Pelatihan ini dilaksanakan dari tanggal 25-28 Agustus 2020, diikuti masing-masing cabor 50 peserta dari Pengurus Daerah, dengan narasumber para praktisi dan akademisi Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Perguruan Tinggi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement