Kamis 27 Aug 2020 05:50 WIB

Vale Produksi 73.700 Ton Nikel Tahun Ini

Pada kuartal II 2020, Vale membukukan produksi sebesar 18.701 ton nikel dalam matte

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Pada kuartal II 2020, Vale membukukan produksi sebesar 18.701 ton nikel dalam matte
Foto: ANTARA FOTO/Jojon
Pada kuartal II 2020, Vale membukukan produksi sebesar 18.701 ton nikel dalam matte

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Vale Indonesia menurunkan target produksi pada tahun ini karena dampak pandemi covid-19. Dalam public expose Direktur Utama Vale Indonesia, Nico Kanter menjelaskan dampak pandemi memang berpengaruh pada sisi produksi, tetapi tidak terlalu berdampak pada sisi operasional keuangan.

Nico menjelaskan  kuartal II 2020 membukukan produksi sebesar 18.701 ton nikel dalam matte atau 6 persen tumbuh jika dibandingkan dengan realisasi pada tiga bulan pertama tahun ini. Sementara untuk pengiriman nikel matte sebesar 19.887 ton setara dengan penjualan sebesar 185,7 juta dolar atau tumbuh 19 persen pengiriman yang direalisasikan pada kuartal I.

Adapun produksi dan pengiriman pada semester I tahun 2020 masing-masing sebesar 18 persen dan 19 persen lebih tinggi dibandingkan produksi dan pengiriman pada pada tahun lalu dengan periode yang sama.

Meskipun harga rata-rata realisasi nikel lebih rendah pada kuartal II, sekitar 11 persen lebih rendah dibandingkan pada pada tiga bulan pertama, pengiriman volume nikel matte yang lebih tinggi pada April hingga Juni menunjukkan penjualan naik 6 persen dibandingkan pada Januari hingga Maret.

“Dengan pencapaian ini kami yakin dapat mempertahankan tingkat produksi kami pada tahun 2020,” ujar Nico, Rabu (26/8).

Dengan adanya realisasi tahun ini Vale merevisi target produksi nikel dalam matte sepanjang tahun 2020 dari sebelumnya sekitar 71.000 ton menjadi sebesar 73.700 ton hingga akhir tahun ini. “Empat persen lebih tinggi dibandingkan produksi di tahun 2019,” ujar Nico. Kenaikan tersebut disebabkan oleh penundaan rebuild tanur listrik 4 yang semula dijadwalkan pada kuartal IV 2020 menjadi kuartal II 2021.

Nico menuturkan salah satu tantangan operasional pada semester I tahun ini adalah adanya pandemi Covid-19. Untungnya pandemi tidak terlalu berpengaruh terhadap operasional karena berbagai langkah pencegahan sudah dilakukan.

Menurut Nico, Vale telah melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak potensial dari penyebaran Covid-19 terhadap operasi Vale. Sementara kesehatan dan keselamatan tetap menjadi prioritas utama, Vale berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan-kegiatan produksi dan proyek sejauh mungkin.

“Kami menghargai kerja keras seluruh karyawan di PT Vale untuk mencapai hasil yang baik pada triwulan ini, meskipun harus fokus mengantisipasi kemungkinan dampak Covid-19 pada operasi kami,” ujar Nico.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement