REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Masyarakat Pulau Seraya termasuk bagian dari kelompok warga yang setiap tahun pasti dihantam was-was perihal air bersih.
"Masyarakat Pulau Seraya tidak memiliki akses air bersih yang memadai. Ada beberapa sumur tua, namun tak dapat diandalkan, seiring dengn terus bertambahnya jumlah penduduk di situ. Jadi, andalan warga adalah hujan, sehingga di setiap rumah mereka ada talang air yang ditampung. Manakala usai musim hujan, bersiaplah mereka dengan kekeringan," terang Kepala BMH Perwakilan Kepulauan Riau (Kepri) Abdul Aziz, Rabu (26/8).
Merespons hal tersebut BMH turun ke Pulau Seraya merealisasikan program air bersih dalam bentuk sumur bor bagi masyarakat Pulau Seraya.
"Memiliki sumber air bersih adalah impian warga Pulau Seraya selama bertahun-tahun. Luar biasa, mereka bahagia sekali dengan realisasi program sumur bor BMH ini," imbuh Aziz dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
"Selama ini warga hidup tanpa kepastian air bersih. Mereka sangat bergantung dengan curah hujan. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk berwudhu di masjid pulau tersebut juga bergantung pada air hujan," sambung Pak Yusuf selaku tokoh masyarakat setempat.
Kala kemarau tiba, warga pun harus bergotong royong untuk mengangkat air dari pulau lain yang memiliki sumber air. Oleh karena itu warga berharap realisasi program ini sukses.
"Semoga segera sukses program ini dan pahala jariyahnya juga mengalir buat para dermawan dan juga anak-anakku dari BMH. Jujur BMH telah menjadi wasilah Allah dari impian panjang warga di pulau ini," tutur sesepuh warga Pulau Seraya Ato' Hamid.