Kamis 27 Aug 2020 07:25 WIB

Terdampak Parah, Pemerintah akan Gelar Pelatihan Pariwisata

Pelaku wisata membutuhkan pelatihan dan pendampingan untuk pengembangan produk.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Danau Toba. Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) menggelar pelatihan pariwisata yang diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian di daerah penyangga destinasi wisata Danau Toba, meliputi Kabupaten Simalungun, Kabupaten Toba, Kabupaten Samosir, dan Kabupaten Pematang Siantar.
Foto: Kementerian PUPR
Danau Toba. Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) menggelar pelatihan pariwisata yang diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian di daerah penyangga destinasi wisata Danau Toba, meliputi Kabupaten Simalungun, Kabupaten Toba, Kabupaten Samosir, dan Kabupaten Pematang Siantar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menilai, sektor pariwisata paling terdampak pandemi Covid-19. Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal II 2020 pun menunjukkan, hanya sektor pertanian, informasi dan komunikasi, serta pengadaan air yang tumbuh selama pandemi.

Sementara akomodasi juga makanan minuman atau kuliner yang banyak terdapat di sektor pariwisata minus 22,31 persen. "Kemarin saya berkesempatan langsung menyapa dan berdiskusi langsung dengan pedagang souvenir di Danau Toba, betul dengan adanya pandemi ini pendapatan mereka berkurang cukup drastis, dan yang mereka butuhkan pelatihan dan pendampingan pengembangan produk karena produk yang dijual sebagian besar justru berasal dari pulau Jawa," ujar Teten melalui siaran pers pada Rabu (26/8).

Baca Juga

Maka guna mempercepat pemulihan ekonomi, kata dia, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) menggelar pelatihan pariwisata. Pelatihan itu diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian di daerah penyangga destinasi wisata Danau Toba, meliputi Kabupaten Simalungun, Kabupaten Toba, Kabupaten Samosir, dan Kabupaten Pematang Siantar.

"Diharapkan Pariwisata kembali aktif. Lalu pemasok kebutuhan hotel bergairah kembali, seperti hasil pertanian, peternakan, perikanan dan amenities," tutur Teten.

Selain pelatihan, kata dia, ada juga beberapa upaya Kementerian Koperasi dan UKM dalam percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan mempersiapkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menghadapi era normal baru, di antaranya melalui sinergi dengan kementerian atau lembaga (K/L) lain. Misalnya Pengembangan Koperasi Pangan Melalui Optimalisasi Perhutanan Sosial dan Gerakan Belanja di Warung Tetangga.

Kemenkop pun berkolaborasi dengan 9 BUMN Klaster Pangan, Bulog, dan PTPN. Target sampai akhir 2020 sebesar 15 ribu warung. 

Selain itu, ada juga Laman Khusus UMKM pada e-katalog LKPP. Melibatkan UMKM dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Jumlah pelaku UMKM dalam Pengadaan Pemerintah Secara Elektronik mencapai 1.237 penyedia dengan potensi total nilai paket pengadaan pemerintah bagi pelaku usaha kecil sebesar Rp 310 triliun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement