REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya dan swasta menjaga kualitas konstruksi dalam membangun infrastruktur. Sebab, kata dia, pembngunan infrastruktur juga menggunakan uang negara.
"Kemampuan memenuhi standar mutu diperlukan agar kontraktor dalam negeri dapat terus berdaya saing, khususnya di tengah ketidakpastian ekonomi saat pandemi Covid-19," kata Basuki saat menghadiri acara HUT ke-67 PT Pembangunan Perumahan (PP) (Persero), Rabu (26/8).
Basuki mengatakan kualitas merupakan tuntutan utama yang harus diperhatikan dalam menjaga kepercayaan masyarakat. Selain itu, kontraktor atau penyedia jasa konstruksi yang berkualitas juga dengan sendirinya akan banyak dicari oleh pengguna jasa.
“Saya berpesan yang utama adalah selalu menjaga kualitas karena hanya itu yang dapat menjadikan kita mampu bersaing dengan penyedia jasa lain,” ungkap Basuki.
Basuki juga mendorong BUMN karya dapat bekerja sama dengan baik sebagai satu tim dengan Kementerian PUPR dengan menjalankan peran masing-masing. Kontraktor, lanjutd dia, bertugas menjamin kualitas sesuai dengan spesifikasi teknis. Sedangkan Kementerian PUPR bertugas mempertanggungjawabkan membelanjakan uang negara dengan transparan dan tepat sasaran.
Basuki mengapresiasi kepada BUMN karya yakni PT PP dalam menghasilkan sejumlah infrastruktur di Indonesia yang berkualitas. Bebedapa diantaranya pembangunan Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) di Kulonprogo, Jembatan Youtefa di Papua, dan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Ciamis.
“PT PP merupakan salah satu BUMN karya yang memperhatikan keselamatan dan kerapian dalam pekerjaan-pekerjaan infrastruktur, utamanya yang di bawah Kementerian PUPR. Sekali lagi pesan saya, tetap jaga kualitas," jelas Basuki.