Kamis 27 Aug 2020 09:59 WIB

Pendanaan Efek Indonesia Salurkan Pendanaan Rp 350 Miliar

OJK menyetujui rencana investasi perusahaan Jepang di PEI sebesar Rp 55 miliar.

PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) telah menyalurkan pendanaan kepada anggota bursa mencapai Rp 350 miliar per Juli 2020.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) telah menyalurkan pendanaan kepada anggota bursa mencapai Rp 350 miliar per Juli 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) telah menyalurkan pendanaan kepada anggota bursa mencapai Rp 350 miliar per Juli 2020. Terhitung sejak PEI beroperasional secara penuh pada Oktober 2019, PEI telah menandatangani perjanjian penyediaan fasilitas pendanaan transaksi marjin kepada 14 anggota bursa.

"Beberapa di antaranya adalah dengan MNC Sekuritas, Valbury Sekuritas, Lotus Andalan Sekuritas dan Danareksa Sekuritas. Total pendanaan yang telah disalurkan mencapai Rp 350 miliar per akhir Juli 2020," kata Sekretaris Perusahaan PEI Jerusalem Susdo Hasintongan dalam pernyataan di Jakarta, Kamis (27/8).

Untuk mendukung peningkatan kualitas kredit di pasar modal, PEI juga telah menjadi anggota Pefindo Biro Kredit (PBK) dan terus berkontribusi aktif dalam menjaga kualitas pendanaan di sektor pasar modal.

Jerusalem menuturkan perkembangan PEI yang positif di tengah kondisi ekonomi saat ini ternyata tidak menyurutkan peluang kerja sama dengan mitra asing untuk berpartisipasi aktif dalam perkembangan industri pasar modal Indonesia.

Setelah peningkatan modal disetor menjadi Rp 500 miliar oleh pemegang saham pada Desember 2019 yang lalu, pada momen Hari Ulang Tahun ke-43 Pasar Modal Indonesia di bulan Agustus ini, OJK melalui SRO selaku pemegang saham PEI, telah menyetujui rencana investasi Japan Securities Finance Co Ltd (JSF) sebagai pemegang saham PEI dengan nilai investasi sebesar Rp 55,555 miliar atau sebesar 10 persen dari total modal disetor perusahaan.

Penandatanganan perjanjian dilakukan pada tanggal 3 Agustus 2020 melalui video conference Jakarta-Tokyo, dengan dihadiri oleh Direktur Utama BEI Inarno Djajadi, Direktur Utama KPEI Sunandar, Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo, Direktur Utama PEI Armand Eugene Richir, dan Komisaris PEI Risbadi Purbowo bertempat di Ruang Rapat Utama Gedung BEI, serta President JSF Shigeki Kushida yang terhubung secara langsung melalui video conference.

JSF merupakan satu-satunya perusahaan pendanaan efek (securities financing) di Jepang yang memiliki lisensi berdasarkan hukum negara Jepang, dan memegang peranan yang penting dalam perkembangan infrastruktur pasar modal Jepang.

Sebagai perusahaan terkemuka yang memiliki pengetahuan mendalam tentang bisnis pendanaan Efek di Jepang, JSF berkomitmen untuk berkontribusi lebih jauh dalam pengembangan bisnis PEI, termasuk meningkatkan sumber pendanaan bisnis PEI, memberikan masukan pada rencana penyediaan produk pendanaan dana dan efek lainnya, serta pertukaran pengetahuan dan pengalaman di bidang pendanaan baik di Indonesia maupun di Jepang.

Atas dukungan tersebut PEI akan mampu mencapai visi sebagai Lembaga pendanaan efek terpercaya dan terdepan di pasar modal Indonesia. Melalui peran JSF sebagai pemegang saham, PEI berharap agar kerja sama dalam bidang pasar modal antar kedua negara dapat terjalin lebih baik lagi.

"Kolaborasi ini pada akhirnya diharapkan untuk dapat mendukung pertumbuhan pasar modal Indonesia secara keseluruhan. Demikian untuk diketahui publik," ujar Jerusalem.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement