Kamis 27 Aug 2020 10:26 WIB

Godaan Seni Islam Pop Afrika Utara di Korsel

Seni Islam Maroko digabungkan dengan budaya pop Barat dari era 1960-an.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Godaan Seni Islam Pop Afrika Utara di Korsel. Pesona budaya Islam di Afrika Utara dihadirkan di sebuah galeri, Barakat Kontemporer, Jongno, Seoul, Korea Selatan (Korsel). Adapun pameran budaya Maghreb ini datang dari seniman Maroko, Hassan Hajjaj, yang diberi nama
Foto: Donga
Godaan Seni Islam Pop Afrika Utara di Korsel. Pesona budaya Islam di Afrika Utara dihadirkan di sebuah galeri, Barakat Kontemporer, Jongno, Seoul, Korea Selatan (Korsel). Adapun pameran budaya Maghreb ini datang dari seniman Maroko, Hassan Hajjaj, yang diberi nama "Taste of Things to Come.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pesona budaya Islam di Afrika Utara dihadirkan di sebuah galeri, Barakat Kontemporer, Jongno, Seoul, Korea Selatan (Korsel). Budaya Maghreb ini dihadirkan melalui bahasa Arab, hijab, serban, hingga pola geometris yang kompleks.

Citra budaya yang asing ini sudah terkenal karena "hipness" yang luar biasa di komunitas seni. Adapun pameran budaya Maghreb ini datang dari seniman Maroko, Hassan Hajjaj, yang diberi nama "Taste of Things to Come".

Baca Juga

Dilansir di Donga, Kamis (27/8), butik yang tersedia di lantai dua ruang pameran menarik perhatian pengunjung. Perpaduan eksotis antara warna glamor dan cerah memberikan perasaan berkelana dalam budaya Maghreb.

Unsur tambahan dari budaya pop, misalnya, sepatu tradisional Maroko Babouche yang menampilkan logo Louis Vuitton dan Nike atau Barbie yang mengenakan pakaian tradisional, membuat karya seni ini lebih mudah diakses. Karya ini disebut "Seni Pop Maroko” yang mengambil inspirasi dari seni pop di 1960-an.