REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mobil berpenggerak baterai merek Tesla model Y buatan China sudah bisa dipesan dengan harga tipe terendah 488 ribu yuan atau sekitar Rp 1,04 miliar. Tesla buatan China tersebut akan mulai diproduksi pada awal 2021, demikian pengumuman resmi manajemen Tesla China yang dipantau Antara, Kamis.
Harga tipe terendah 488 juta yuan dan tertinggi 535 ribu yuan (Rp 1,1 miliar) masih perkiraaan. Harga pastinya baru akan diumumkan di kemudian hari, demikian pernyataan Tesla China.
Pada 7 Januari, perusahaan otomotif asal Amerika Serikat tersebut mengumumkan proyek produksi Tesla model Y di Shanghai. Tesla membangun pabrik yang disebut Gigafactory di kota terkaya di China itu.
Gigafactory Shanghai merupakan yang pertama kali dibangun Tesla di luar AS. Pada awal tahun ini Tesla secara resmi telah menjual sedan listrik model 3 buatan China.
Konsumen otomotif di China didorong menggunakan kendaraan berbahan bakar energi terbarukan (NEV) untuk mengurangi polusi udara. Antrean calon pembeli mobil listrik tidak sepanjang calon pembeli mobil berbahan bakar minyak (BBM).
Di China untuk membeli kendaraan roda empat harus antre mendapatkan nomor polisi terlebih dulu. Otoritas Kota Beijing hanya mengeluarkan satu nopol kendaraan BBM yang diundi dari setiap 3.000 calon pembeli mobil.
Sedangkan untuk nopol mobil listrik didapat melalui sistem antrean, siapa cepat dia dapat, yang setiap tahun terus bertambah jumlah pemohonnya. Saat ini antreannya bisa lima tahun atau lebih. Beberapa perusahaan lokal, seperti Niu dan BYD, juga turut meramaikan persaingan pasar mobil listrik di China.