REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN -- Tim astronom dari Irlandia berhasil menjadi yang pertama memvisualisasikan proses pembentukan sebuah bintang. Proyek itu dikerjakan dengan menggunakan empat teleskop sekaligus di European Southern Observatory (ESO).
Pemahaman tentang bagaimana bintang-bintang terbentuk sangat penting untuk memahami bagaimana tata surya terbentuk. Tim internasional itu dipimpin oleh para ilmuwan dari Dublin Institute for Advanced Studies (DIAS).
Untuk membuat penemuannya, tim menggunakan teleskop super GRAVITY presisi tinggi di European Southern Observatory (ESO). Mereka menggabungkan cahaya dari empat teleskop terbesar di dunia menjadi satu.
Temuan itu mengamati sebuah bintang baru, yang berjarak 196 tahun cahaya, bernama TW Hydrae. Bintang itu baru berumur antara lima dan 10 juta tahun, sedangkan matahari kita sudah berumuh 4,6 miliar tahun.
Profesor Tom Ray dari School of Cosmic Physics DIAS, mengatakan, timnya berhasil memvisualisasikan teori sebelumnya dengan melihat proses kelahiran TW Hydrae. Para astronom sebelumnya berteori bahwa bintang terbentuk dari proses awan molekul gas dan debu raksasa yang runtuh menjadi bola gas padat yang disebut inti prateller.
“Kami mencoba melihat bagaimana matahari, tata surya, dan planet-planet terbentuk,” kata Ray sebagaimana dilansir The Irish Time, Kamis (27/8).
Ray mengatakan, TW Hydrae adalah bintang yang mirip dengan matahari kita. Terdapat cakram yang mana di dalamnya terdapat celah tempat planet-planet.
“Temuan penelitian ini sangat penting karena memungkinkan para ilmuwan untuk lebih memahami bagaimana bintang seperti Matahari kita terbentuk, dan bagaimana cakram yang mengelilingi embrio bintang ini memunculkan planet seperti Bumi," kata Ray.
Pada dasarnya, tim dari Irlandia ini berhasil menemukan bahwa bintang mendapatkan massa yang sangat besar dengan menghisap material dari sekitar mereka. Hal itu terjadi ketika bintang itu beralih dari bentuk cakram menjadi bentuk bola dengan menggunakan gaya gravitasi.
"Sebelumnya para ilmuwan menduga bahwa bintang dan planet baru lahir dari materi yang mengelilingi bintang yang ada melalui proses yang disebut akresi magnetosfer," kata Profesor Rebeca García López dari DIAS dan University College Dublin.
“Namun, ini tidak dikonfirmasi sampai kami melakukan studi terobosan kami dan melihat langsung prosesnya dalam tindakan. Ini menjadikan kami peneliti pertama yang mengonfirmasi proses di mana bintang baru dan pada akhirnya planet lahir," kata Lopez.