Kamis 27 Aug 2020 14:50 WIB

Khofifah Kini Irit Bicara Soal Rencana Konser Ari Lasso

Rencana konser pada era new normal di Jatim menuai kritik epidemiolog.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andri Saubani
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa enggan berkomentar terlalu banyak saat ditanya terkait gelaran konser bertajuk ‘Era Normal Baru’ di area wisata Pintu Langit Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada 12 September 2020. Konser tersebut rencananya digelar di area wisata Pintu Langit Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada 12 September 2020.

Gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut hanya menyatakan, konser tersebut bukan merupakan program Pemprov Jatim. "Tidak ada program Pemprov menyelenggarakan konser," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (27/8).

Baca Juga

Padahal, sebelumnya Khofifah dan mantan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyatakan sepakat menggelar konser dengan mendatangkan Ari Lasso di era normal baru. Menurut Khofifah, pergelaran konser nantinya dipastikan dengan format protokol kesehatan ketat seperti membatasi jumlah penonton, pembelian tiket daring, wajib bermasker hingga jaga jarak.

"Ini uji coba pertama di Indonesia dan kebetulan Jatim dipercaya sebagai tempat penyelenggaraan," ujar Gubernur Khofifah usai bertemu dengan Gus Ipul di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin (24/8) malam.

Rencana konser tersebut kemudian menuai kritik dari pakar epidemologi Universitas Airlangga (Unair) dr. Windu Purnomo. Menurutnya, keputusan Khofifah untuk menyelenggarakan konser tersebut adalah keputusan yang aneh.

Bagaimana tidak? Langkah tersebut disebutnya kontradiktif dengan upaya dan apa yang digembor-gemborkan Satgas Covid-19 Jatim dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Windu menegaskan, cara untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 adalah dengan tidak menimbulkan kerumunan.

"Jadi memang aneh ada kebijakan ada keputusan yang kontradiktif dengan konsep pemutusan rantai penularan Covid-19. Jelas Covid-19 ini kan tidak boleh ada kerumunan," kata Windu dikonfirmasi Republika, Kamis (27/8).

Windu mengingatkan, area wisata Pintu Langit Prigen masuk ke wilayah Kabupaten Pasuruan. Kabupaten Pasuruan masih masuk ke dalam zona oranye pada peta sebaran Covid-19.

Artinya, tingkat penyebaran Covid-19 di daerah tersebut masih tinggi. Meskipun ada pengurangan kapasitas dari kapasitas normal, namun untuk mengendalikan ribuan penonton yang hadir bukan hal mudah.

"Jelas itu kebijakan yang tidak tepat. Jadi hendaknya dipertimbangkan untuk ditunda," ujar Windu.

Wisata Pintu Langit adalah tempat pariwisata yang dikembangkan oleh Gus Ipul dan kawan-kawan setelah ia lepas dari jabatannya sebagai wakil Gubernur Jatim dua periode. Gus Ipul menuturkan, agar penerapan protokol kesehatan berjalan dengan baik, pihaknya menggandeng Polda Jatim dan institusi Tentara Nasional Indonesia dalam pertunjukan tersebut. Gus Ipul memastikan, Ari Lasso sudah terkonfirmasi akan datang dan tampil di konser tersebut.

"Sehingga orang bisa mendengarkan sajian musik, tetapi kesehatan tetap terjaga,” ucapnya.

photo
Mengenakan masker wajib dilakukan di era new normal. - (Republika.co.id)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement