Kamis 27 Aug 2020 16:38 WIB

Wapres Harap Pandemi Jadi Momentum Percepat Pencapaian SDGs

Pandemi Covid-19 menjadi momentum menggunakan sumber daya lebih efisien.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Foto tangkapan layar video converence saat Wakil Presiden RI, Prof Dr KH Ma’ruf Amin.
Foto: tangkapan layar
Foto tangkapan layar video converence saat Wakil Presiden RI, Prof Dr KH Ma’ruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap pandemi dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk membangun lebih baik dan melakukan akselerasi pencapaian sustainable development goverment (SDGs) pascapandemi. Cara yang dapat dilakukan, yakni ekonomi berkelanjutan.

Ma'ruf mengatakan pandemi Covid-19 membuat tantangan pembangunan dan ekonomi berkelanjutan semakin besar. Dalam konteks pencapaian sustainable development goverment (SDGs), pandemi berdampak ke kemiskinan dan ketimpangan, pendidikan, kesempatan kerja dan mengurangi pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga

"Memang benar pandemi ini menyebabkan beban masyarakat bertambah, sementara roda perekonomian menjadi lebih lambat. Tetapi justru dalam situasi ini, konsep ekonomi berkelanjutan menjadi jauh lebih penting," ujar Ma'ruf saat menghadiri acara International Conference on Islamic Civilization atau ICIC melalui virtual, Kamis (27/8).

Dalam konteks pengurangan beban masyarakat misalnya, ia mengatakan, saat ini momentum untuk lebih menggunakan sumber daya seperti energi dengan lebih efisien. Selain itu, ia menambahkan, saat ini waktu yang tepat untuk menegaskan aspek inklusivitas karena pandemi ini berdampak pada semua kalangan.

"Inilah kesempatan kita, pascapandemi, untuk melaksanakan pembangunan dengan lebih baik," kata dia.

Dalam bidang kesehatan, pandemi dapat menjadi momentum bagi kita untuk memahami pentingnya menjaga dan memperbaiki kualitas kesehatan. Ini, kata Ma'ruf, dapat dilakukan dengan menerapkan kebiasaan baru seperti menggunakan masker, menjaga jarak fisik dan mencuci tangan.

"(Kebiasaan ini) dapat mengajarkan kita mengenai upaya promotif dan preventif kesehatan, sebagai kunci utama dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan mengurangi beban pembiayaan kesehatan," katanya.

Dalam kesempatan itu, Maruf juga kembali menggaungkan pengembangan ekonomi Syariah di Indonesia. Ia meyakini penerapan ekonomi Syariah semakin hari semakin relevan.

Apalagi jika dilihat dari sudut pandang keberlanjutan, penerapan ekonomi Syariah yang harmonis dengan penerapan ekonomi konvensional menjadi kunci pertumbuhan ekonomi masa depan.

"Karena itu mari kita sama-sama terus mendorong pengembangan ekonomi Syariah agar dapat terus berkembang dan mencapai potensinya," ungkapnya.

Sebelumnya, Ma'ruf mengatakan, berdasarkan SDG Index 2020, upaya pencapaian SDGs di Indonesia masih perlu penguatan. Meski mengalami kemajuan atau sesuai on track di beberapa indikator, namun pencapaian SDGs keseluruhan Indonesia masih berada di peringkat 101 dunia dengan total skor 65,3.

"(SDGs Indonesia) masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga Asia Tenggara seperti Thailand yang berada di peringkat 41 dengan total skor 74,54, Malaysia di peringkat 60 dengan total skor 71,76, dan Filipina di peringkat 99 dengan total skor 65,5," kata Ma'ruf.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement