Kamis 27 Aug 2020 17:26 WIB

1.300 Guru di Tangsel Dites Covid-19

Rapid test pada guru dilakukan sebagai persiapan jelang pembelajaran tatap muka

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Esthi Maharani
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel melakukan Rapid Test terhadap guru dan tenaga pendidikan di SMPN 5 Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Rapid test dilakukan dalam rangka persiapan menjelang pembelajaran tatap muka, Kamis (27/8)
Foto: istimewa
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel melakukan Rapid Test terhadap guru dan tenaga pendidikan di SMPN 5 Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Rapid test dilakukan dalam rangka persiapan menjelang pembelajaran tatap muka, Kamis (27/8)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — Sebanyak 1.300 guru di wilayah kota Tangerang Selatan melaksanakan rapid test atau tes cepat Covid-19. Hal itu dilakukan untuk memastikan guru tak terpapar virus Covid-19 menjelang persiapan pembelajaran tatap muka.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel Taryono mengatakan, Rapid Test ini juga sudah dikomunikasikan dengan Gugus Tugas Covid-19 dan Dinas Kesehatan. Pelaksanaan akan berlangsung selama tiga hari, dimulai tanggal 27 Agustus sampai dengan 29 Agustus 2020.

"Rapid test ini dilaksanakan secara bertahap kepada guru-guru dan tenaga pendidikan di Tangsel sebagai upaya mencegah penyebaran kluster Covid-19 dan persiapan menjalankan proses pembelajaran tatap muka," katanya di kawasan Pondok Aren, Kamis (27/8).

Pada tahap pertama ini meliputi tiga titik pelaksanaan Rapid Test. Titik pertama di SMP Negeri 3. Sedangkan untuk titik kedua pelaksanaan dilakukan di SMP Negeri 11. Selanjutnya, untuk pelaksanaan titik ketiga dilakukan di SMP Negeri 5 Kota Tangsel.

"Kalau total guru yang akan diperiksa dalam program ini sekitar 1.300 guru bersama staf pendidikan," jelas Taryono.

Sementara, salah satu guru di SMP Negeri 5 Kota Tangsel, Lusiana mengaku khawatir mengikuti pelaksanaan rapid test tersebut. Namun karena untuk kebaikan dirinya dan orang-orang sekitar, ia rela datang dan bersedia dilakukan Rapid Test.

"Takut sih, tapi alhamdulillah prosesnya gampang dan cepet, cuma diambil sampel darahnya saja hari ini. Nanti tinggal nunggu kabar hasilnya apakah reaktif atau tidak. Semoga enggak positif ya," ucapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement