Kamis 27 Aug 2020 17:35 WIB

Obat Antihipertensi Turunkan Risiko Kematian Pasien Covid-19

Kena Covid-19, pengidap tekanan darah tinggi tetap perlu obat antihipertensi.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Pengukuran tekanan darah. Penyandang tekanan darah tinggi yang kena Covid-19 lebih rendah risiko kematiannya dengan tetap mengonsumsi obat ACEi atau ARB.
Foto: iStockPhoto
Pengukuran tekanan darah. Penyandang tekanan darah tinggi yang kena Covid-19 lebih rendah risiko kematiannya dengan tetap mengonsumsi obat ACEi atau ARB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di masa-masa awal pandemi Covid-19, sempat muncul kekhawatiran bahwa obat hipertensi tertentu dapat memperburuk hasil terapi pada pasien Covid-19. Akan tetapi, kekhawatiran ini mungkin tidak sepenuhnya tepat.

"Kita tahu bahwa pasien Covid-19 dengan penyakit kardiovaskular memiliki risiko infeksi Covid-19 berat," ujar ketua tim peneliti Dr Vassilios Vassiliou, seperti dilansir WebMD.

Baca Juga

Studi berskala besar yang dilakukan Vassiliou dan tim penelitinya menemukan ada dua kelas obat antihipertensi yang dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup pasien Covid-19. Kedua kelas obat antihipertensi tersebut adalah angiotensin-converting enzyme inhibitors (ACEi) dan angiotensin receptor blockers (ARB).

Kedua obat antihipertensi ini dapat menurunkan risiko kematian dan kondisi kritis atau fatal pada pasien Covid-19. Pasien Covid-19 dengan hipertensi yang mengonsumsi obat ACEi atau ARB memiliki risiko 0,67 kali lebih rendah terhadap risiko kematian atau kondisi kritis.

"Penelitian kami memberikan bukti substansial untuk merekomendasikan agar penggunaan obat-obatan ini tetap dilanjutkan bila sebelum (terkena Covid-19) pasien sudah mengonsumsi obat tersebut," kata Vassiliou.

ACEi atau ARB merupakan obat yang cukup umum digunakan oleh pasien tekanan darah tinggi. Vassiliou mengatakan, sepertiga pasien Covid-19 memiliki kondisi tekanan darah tinggi. Seperempat dari pasien Covid-19 dengan tekanan darah tinggi tersebut mengonsumsi ACEi atau ARB dalam keseharian mereka.

"Hal terpenting yang kami tunjukan adalah tidak ada bukti bahwa obat-obatan ini dapat meningkatkan keparahan Covid-19 atau risiko kematian," jelas Vassiliou.

Seorang ahli menyambut baik temuan baru yang dimuat dalam jurnal Current Atherosclerosis Reports ini. Ahli menilai temuan tersebut dapat memberikan ketenangan bagi pasien-pasien hipertensi yang bergantung pada ACEi atau ARB.

"Menyenangkan untuk mengetahui bahwa obat-obatan ini memiliki dampak yang netral terhadap keparahan infeksi Covid-19," ucap ahli sekaligus Kepala Departemen Kesehatan Kardiovaskular dari Northwell Health di Sandra Atlas Bass Heart Hosptal Dr Guy Mintz.

Berdasarkan temuan baru ini, Mintz mengatakan, pasien hipertensi yang sehari-hari mengonsumsi ACEi atau ARB tidak perlu menghentikan konsumsi obat tersebut bila kena Covid-19. Mintz mengingatkan bahwa keduanya merupakan agen antihipertensi yang efektif dan tidak memiliki efek merusak pada infeksi.

"Dan mungkin dapat memberikan pasien suatu bentuk perlindungan," jelas Mintz.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement