REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Setelah musyawarah intensif yang berlangsung selama dua hari dengan delegasi dari pengawas nuklir PBB, pada Rabu, Iran setuju untuk memberikan akses ke dua situs nuklirnya yang telah menyebabkan perselisihan antara kedua pihak.
Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi dan kepala nuklir Iran Ali Akbar Salehi mengeluarkan pernyataan bersama, yang mengatakan bahwa mereka telah menyetujui resolusi tentang masalah implementasi perlindungan yang ditentukan oleh IAEA.
"Dalam hal ini, Iran secara sukarela memberikan IAEA akses ke dua lokasi [situs nuklir] yang ditentukan oleh IAEA dan memfasilitasi kegiatan verifikasi IAEA untuk menyelesaikan masalah ini," kata pernyataan itu.
Tanggal pemeriksaan dua situs nuklir dan rincian tentang kegiatan verifikasi tidak disetujui dan verifikasi akan dilakukan sesuai dengan praktik standar lembaga tersebut. Pernyataan itu mengatakan bahwa IAEA tidak memiliki pertanyaan lebih lanjut kepada Iran atau permintaan tambahan untuk akses ke situs nuklir lainnya.
"Kedua belah pihak mengakui independensi, imparsialitas, dan profesionalisme IAEA terus menjadi hal yang penting dalam pemenuhan kegiatan verifikasinya," tambah pernyataan tersebut.
Pada Selasa, Grossi mengadakan pembicaraan rinci dengan Salehi dan Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif. Kedua belah pihak mengatakan bahwa babak baru kerja sama telah dibuka.
Sementara itu, Iran mengatakan IAEA menginginkan akses ke dua situs nuklir, satu di Teheran dan yang lainnya di dekat Provinsi Isfahan.