Kamis 27 Aug 2020 21:17 WIB

BMKG Jelaskan Soal Fenomena Angin Kencang di Bandung

Fenomena angin kencang diperkirakan akan berlangsung hingga akhir bulan Agustus.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Hujan deras disertai angin kencang di wilayah Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, menyebabkan belasan pohon tumbang. Sebagian bahkan menimpa beberapa kendaraan.
Foto: dok. Istimewa
Hujan deras disertai angin kencang di wilayah Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, menyebabkan belasan pohon tumbang. Sebagian bahkan menimpa beberapa kendaraan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan seputar fenomena angin kencang yang terjadi di wilayah Bandung dan sekitarnya beberapa hari terakhir. Pemicunya, disebabkan sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki puncak musim kemarau.

Kepala BMKG Bandung, Tony Agus Wijaya mengatakan fenomena angin kencang di Bandung memiliki kecepatan di atas 25 kilometer per jam disertai suhu yang mencapai 27 derajat Celcius pada siang hari dan 21 derajat Celcius pada malam hari.

"Saat ini wajar (fenomena angin kencang) karena perbedaan tekanan antara benua Australia (tinggi) dan benua Asia (rendah)," ujarnya, Kamis (27/8).

Dia menjelaskan, kecepatan angin tertinggi terjadi pada Rabu (26/8) kemarin mencapai 20 knot atau 37 kilometer per jam. Menurutnya, kecepatan angin di Bandung Raya masih berkisar 20 kilometer per jam dan dikategorikan masih normal.

Katanya, fenomena angin kencang diperkirakan akan berlangsung hingga akhir bulan Agustus di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Ia menambahkan, 

kekeringan sudah terjadi di sejumlah wilayah Bandung dan sekitarnya. Namun, tidak cukup parah seperti pada tahun 2019 lalu.

Tony mengimbau masyarakat untuk melakukan antisipasi yaitu menjaga  tubuh tidak dehidrasi dengan memperbanyak minum air putih. Selain itu, 

menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh karena gangguan debu dan polusi udara lebih meningkat. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement