Kamis 27 Aug 2020 22:34 WIB

Kota Sukabumi Gencarkan Tes Swab

Pemkot Sukabumi melakukan tes swab kepada warga dan para aparatur sipil negara (ASN).

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas kesehatan menyimpan sampel lendir saat tes usap (swab tes) di Puskesmas Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Rabu (26/8). Pemerintah Kota Cimahi melakukan tes usap (swab test) kepada sedikitnya 1.000 orang guru dalam rangka persiapan apabila pemerintah pusat menetapkan kebijakan sekolah dibuka setelah ditutup sementara akibat pandemi Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas kesehatan menyimpan sampel lendir saat tes usap (swab tes) di Puskesmas Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Rabu (26/8). Pemerintah Kota Cimahi melakukan tes usap (swab test) kepada sedikitnya 1.000 orang guru dalam rangka persiapan apabila pemerintah pusat menetapkan kebijakan sekolah dibuka setelah ditutup sementara akibat pandemi Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Upaya pencegahan penyebaran Covid-19 terus dilakukan Kota Sukabumi. Salah satunya dengan melakukan tes swab kepada warga dan para aparatur sipil negara (ASN).

Misalnya pada Kamis (27/8) digelar tes swab yang diikuti para kepala dinas atau instansi, dan pegawai di Sekretariat Daerah Pemkot Sukabumi.

''Pemerintah Kota Sukabumi akan terus melakukan penguatan pada tracking, tracing, dan testing,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi pada saat meninjau pelaksanaan tes swab di Balai Kota Sukabumi, Kamis.

''Para ASN berinteraksi dengan berbagai lapisan masyarakat dan harus dipastikan tidak terkena Covid-19,'' kata Fahmi. Nantinya jika terjadi kasus baru Covid-19 dapat ditangani secara cepat.

Tes swab ini kata Fahmi, merupakan upaya mencapai target pelaksanaan tes dengan rasio 1 per 1000 jumlah penduduk. Sehingga dapat menjangkau semua lapisan masyarakat dalam pencegahan penyebaran Covid-19.

Di sisi lain, berdasarkan data Covid -19 pada Kamis ini yang dirilis Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 menunjukkan 116 orang telah dinyatakan sembuh. Sedangkan lima pasien Covid-19 di Kota Sukabumi masih menjalani perawatan medis.

Menurut Fahmi, pemkot juga berkomitmen untuk melakukan tahapan fase recovery ekonomi. Caranya dengan membangkitkan sektor UMKM melalui berbagai program seperti fasilitasi pemasaran melalui market place atau digital dan bantuan lainnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement