Kamis 27 Aug 2020 23:25 WIB

Ratusan Anggota Bawaslu Boyolali Jalani Tes Usap Covid-19

Hasil tes usap terhadap seluruh anggota Bawaslu di Boyolali ini diharapkan negatif.

Petugas medis saat beraktivitas pada kegiatan tes swab. Ilustrasi
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas medis saat beraktivitas pada kegiatan tes swab. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Ratusan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Boyolali menjalani tes usap di Rumah Sakit Darurat (RSD) Boyolali, Jateng, Kamis (27/8). Tes ini untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Menurut Rubiyanto selaku Divisi Pengawasan dan Humas Bawaslu Boyolali sebanyak 357 anggota mulai Panitia Pengawas Kecamatan (PPK) di 22 kecamatan di Boyolali, pengawas pemilu tingkat desa dan kelurahan, dan Bawaslu tingkat kabupaten menjalani tes usap.

Kegiatan tes usap untuk penyelenggara Pilkada Boyolali ini, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Boyolali untuk mencegah agar tidak ada klaster baru penyebaran Covid-19 di Boyolali.

"Kami harus mendapat tes usap, untuk memastikan seluruh penyelenggara pemilu negatif Covid-19," kata Rubiyanto.

Pihaknya berharap hasil tes usap terhadap seluruh anggota Bawaslu di Boyolali ini, semuanya negatif Covid-19. Hal itu supaya, kerja-kerja pengawas pemilu tidak terganggu saat bertugas di lapangan.

Namun, lanjut dia, jika ada anggota yang terkonfirmasi positif Covid-19, maka yang bersangkutan harus melakukan isolasi mandiri dan menjalani perawatan hingga terbebas dari virus corona.

"Kami melakukan tes usap Covid-19 ini, sebagai upaya antisipasi terhadap penyebaran Covid-19 selama tahapan Pilkada 2020 berlangsung," katanya.

Kepala Dinkes Boyolali Ratri S. Survivalina mengatakan, dari hasil pelacakan terhadap kasus terkonfirmasi positif oleh tim Satgas Boyolali hingga saat ini, sudah bisa diidentifikasi 23 klaster.

Oleh karena itu, kata Ratri, seluruh penyelenggara pemilu harus dipastikan negatif Covid-19, yakni dengan melakukan tes usap.

Berdasarkan data perkembangan di Boyolali, kata Ratri, akumulasi jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 319 kasus, tetapi yang sembuh atau selesai isolasi 235 kasus, dan meninggal dunia 17 kasus.

Kendati demikian, Ratri meminta terhadap warga kelompok rentan seperti orang tua atau lansia, orang dengan penyakit kronis, anak-anak supaya tetap di rumah dan tidak banyak berpergian, dan selalu berperilaku hidup sehat dan bersih.

"Kami imbau kepada seluruh masyarakat yang masih produktif dan harus berpergian untuk selalu mematuhi protokol kesehatan serta menjalankan pola hidup sehat, jangan lupa memakai masker," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement