Kamis 27 Aug 2020 23:27 WIB

Jubir Covid-19: Pembukaan Bioskop Jakarta Kewenangan Pemda

Kajian pembukaan bioskop dilakukan selama hampir sebulan

Red: Nur Aini
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito berpose usai memberikan keterangan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/7/2020). Pemerintah resmi menunjuk Wiku Adisasmito menjadi juru bicara pemerintah menggantikan Achmad Yurianto.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito berpose usai memberikan keterangan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/7/2020). Pemerintah resmi menunjuk Wiku Adisasmito menjadi juru bicara pemerintah menggantikan Achmad Yurianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan rencana pembukaan bioskop di DKI Jakarta sepenuhnya merupakan kewenangan pemerintah daerah.

"Rencana pembukaan bioskop di DKI Jakarta sebenarnya masih dalam rencana dan merupakan proses konsultasi antara Pemprov DKI Jakarta dengan Satgas pusat tapi keputusan diberikan ke pemda setelah melalui seluruh proses yang ditentukan," kata Wiku dalam konferensi pers secara virtual di Kantor Presiden Jakarta, Kamis (27/8).

Baca Juga

Menurut Wiku, sudah hampir sebulan Pemprov DKI Jakarta melakukan kajian dan tim pakar melakukan kajian terhadap kemungkinan bioskop untuk dibuka .

"Karena selain aspek kesehatan, mempertimbangkan juga aspek sosial dan ekonomi. Perbedaan opini wajar karena kita masih belajar karena masih belajar bagaimana agar aman Covid-19 dan tetap melakukan aktivitas sosial produktif," ungkap Wiku.

Wiku mengatakan dalam membuka aktivitas sosial selalu diingatkan untuk melalui proses yaitu prakondisi, mempertimbangkan timing, skala prioritas, koordinasi pusat dan daerah dan monitoring serta evaluasi

Prakondisi adalah masa dilakukan pengkajian, melihat risiko penularan dan peningkatan kasus dari zona selanjutnya dilihat prioritas sektor sosial dan ekonomi sehingga tidak serta merta dibuka tanpa melihat kondisi terkini.

Kalau seandainya bioskop dibuka, menurut Wiku perlu dilakukan hal-hal berikut yaitu: "screening" usia dan kesehatan pengunjung yaitu bagi pengunjung berusia 12-60 tahun dan tanpa gejala dan komorbid; kapasitas biskop hanya 50 persen; menerapkan 3M yaitu menggunakan masker; menjaga jarak dan mencuci tangan sejak pintu masuk sampai keluar; "online ticketing"; menjaga jarak antrian, menutup "game arcade".

Selanjutnya menyediakan pengukur suhu tubuh; menentukan pintu keluar masuk; menyediakan fasilitas cuci tangan, penyediaan masker baik masker bedah atau kain, 'face shield' untuk petugas dan 'hand sanitizer'; melakukan pembersihan dengan disinfektan. Ruangan juga punya ventilasi dan sistem tata udara yang baik, melengkapi filtrasi dengan HEPA/MERV-13 menambah pembersih udara portable, menjalankan sistem tata udara lebih lama baik sebelum dan setelah jam buka.

Bila ada staf atau pengunjung yang terkena Covid-19 dengan konfirmasi positif dari pemeriksaan tes PCR, wajib melaporkan ke Dinas Kesehatan setempat. Dilakukan pemeriksaan swab bagi orang yang kontak dengan kasus positif dan bioskop ditutup dalam jangka waktu minimal 2 hari untuk pembersihan.

"Kalau bioskop melanggar maka harus langsung ditutup. Pemda memiliki pertimbangan-pertimbangan lain selain kesehatan termasuk ekonomi dan sosial karena kontribusi bioskop cukup tinggi, dan masyarakat butuh hiburan," kata Wiku.

Namun, Wiku tidak menjelaskan detail soal apa kaitan antara menonton bioskop dan peningkatan imunitas yang dibutuhkan masyarakat saat pandemi Covid-19.

"Imun manusia kompleks dan kondisi jiwa yang bahagia punya potensi untuk menurunkan stres dalam. Biasanya stres memicu ketidakteraturan respons imun pada tubuh dan menghambat kinerja sel darah putih terhadap bakteri dan virus sehingga rentan infeksi," ungkap Wiku.

Dalam pandemi imunitas harus tetap tinggi dan menurut Wiku cara yang paling mudah istirahat cukup, olahraga, dan menjaga asupan gizi yang seimbang ditambah kesehatan mental dan tidak stres.

"Banyak kegiatan yang bisa dilakukan bukan hanya menonton di bioskop tapi di rumah pilihan kita serahkan ke masyarakat tapi harus aman Covid-19 dan produktif dalam melakukan kegiatan sehari-hari," kata Wiku.

Kasus baru positif Covid-19 sendiri di Jakarta pada Kamis (27/8) merupakan tertinggi sejak pandemi mulai terjadi pada Maret 2020 lalu yakni sebanyak 820 kasus baru sehingga jumlah total konfirmasi positif sebanyak 36.462 kasus. Ada 28.288 orang dinyatakan telah sembuh (bertambah 1.538 dibanding hari sebelumnya 26.750 orang), sedangkan 1.147 orang (bertambah tiga dibanding sebelumnya 1.144) meninggal dunia.

Sedangkan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia pada Kamis (27/8) tercatat bertambah sebanyak 2.719 menjadi total 162.884 kasus. Adapun korban meninggal bertambah 120 orang menjadi total 7.064 orang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement