Kamis 27 Aug 2020 23:29 WIB

Digitalisasi Pertanian telah Jangkau 3.531 BPP KostraTani

Mentan SYL menargetkan 3.000 BPP bertransformasi menjadi BPP Kostratani akhir Agustus

Drone digunakan sebagai salah satu alat bantu BPP Kostratani.  Hingga Kamis petang (27/8) sekitar 3.531 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di 31 provinsi telah terhubung (online) dengan pusat data pertanian, Agriculture War Room (AWR) di Jakarta, kantor pusat Kementerian Pertanian RI.
Foto: Kementan
Drone digunakan sebagai salah satu alat bantu BPP Kostratani. Hingga Kamis petang (27/8) sekitar 3.531 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di 31 provinsi telah terhubung (online) dengan pusat data pertanian, Agriculture War Room (AWR) di Jakarta, kantor pusat Kementerian Pertanian RI.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Hingga Kamis petang (27/8) sekitar 3.531 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di 31 provinsi telah terhubung (online) dengan pusat data pertanian, Agriculture War Room (AWR) di Jakarta, kantor pusat Kementerian Pertanian RI.

Capaian tersebut berkat upaya keras Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) bersama unit kerja eselon satu di Kementan, untuk memenuhi target Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa 3.000 BPP harus transformasi menjadi BPP KostraTani hingga akhir Agustus 2020.

Mentan Syahrul menggagas AWR dan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) sebagai upaya Kementan meng-update data pertanian dan potensi lokal dari tiap BPP di tingkat kecamatan, basis KostraTani mengoptimalkan locust pembangunan pertanian.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menyatakan optimistis dapat merealisasikan target 3.000 BPP hingga akhir Agustus meski harus 'melalui jalan panjang dan berliku' untuk merealisasikan transformasi 1.000 BPP KostraTani di bawah kendali BPPSDMP. "Kita akan bekerja maksimal untuk mencapai target Mentan."

Dia pun mengerahkan ketiga unit kerja BPPSDMP yaitu Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) mendapat tambahan 600 BPP, sementara sisanya, 400 BPP di bawah kendali Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) dan Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) masing-masing 200 BPP.

Dedi Nursyamsi mengaku optimistis target 3.000 BPP dapat terealisasi sebelum Senin pekan depan (31/8) atas dukungan dan antusiasme dari penyuluh pertanian dan fungsional di BPP. "Tekad dan itikad pemerintah daerah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota juga menentukan," tutur dia.

Dukungan manajemen digulirkan Sekretariat BPPSDMP sebagai penyedia logistik, Sekretaris Badan PPSDMP, Siti Munifah meminta kepada segenap unsur khususnya tim penyedia logistik bertindak cepat mendukung dari segi persuratan, aplikasi, pembiayaan dan lainnya.

“Saya meminta sekretariat sebagai tim penyedia logistik bergerak cepat mencapai target Mentan Syahrul. Kawal terus terutama terkait manajemen termasuk monitoring dan evaluasi," ujar Siti Munifah.

Kabid Kelembagaan dan Ketenagaan Penyuluhan - Pusluhtan, I Wayan Ediana melaporkan bahwa capaian transformasi BPP KostraTani hingga Kamis siang (27/8) mencapai 3.200 BPP. Kemudian meningkat hingga 3.531 BPP KostraTani Kamis petang.

Koneksi AWR menjadi vital lantaran dukungan citra satelit membuat AWR dapat merekam berbagai objek kegiatan pertanian. Dengan demikian, Mentan dapat memperoleh informasi langsung dari ujung tombak pembangunan pertanian yakni penyuluh di tiap desa dan kecamatan.

"Mentan Syahrul bertekad menentukan kebijakan pembangunan pertanian beranjak dari bawah atau bottom up, bukan sebaliknya," kata I Wayan Ediana yang tengah berada di Jawa Barat melalui pesan singkat. 

Dari 3.531 unit BPP KostraTani, BPP Indrapuri di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh di ujung Pulau Sumatera dan BPP Wasur di Kabupaten Merauke, Papua telah terhubung ke AWR. Begitu pula BPP Dumoga di Kabupaten Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara dan BPP Umbu Ratu Nggay di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur. Sementara BPP di DKI Jakarta, Kalimantan Utara dan Papua Barat masih dalam proses.

BPP Konda di Kabupaten Konawe Selatan; BPP Meral di Kabupaten Karimun dan BPP Siak Hulu di Kabupaten Kampar menjadi BPP KostraTani pertama di Provinsi Riau, Sulawesi Tenggara dan Kepulauan Riau seperti dikutip dari dashboard KostraTani pada laman resmi Kementan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement