Jumat 28 Aug 2020 10:34 WIB

Kamala Harris Kritik Cara Trump Tangani Pandemi dan Rasisme

Harris menilai Trump tak peduli pada kesejahteraan rakyat AS

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Calon wakil presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris melontarkan kritik pedas terhadap tindakan pemerintahan Presiden Donald Trump dalam menangani pandemi virus corona. Ilustrasi.
Foto: AP/John Locher
Calon wakil presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris melontarkan kritik pedas terhadap tindakan pemerintahan Presiden Donald Trump dalam menangani pandemi virus corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Calon wakil presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris melontarkan kritik pedas terhadap tindakan pemerintahan Presiden Donald Trump dalam menangani pandemi virus corona. Selain itu, dia juga mengkritik penanganan pemerintah dalam kerusuhan rasial yang mengguncang AS.

"Donald Trump tak berdaya. Dia ketakutan. Dia picik dan pendendam. Bahkan sekitar delapan bulan setelah krisis ini, Donald Trump tidak akan bertanggung jawab. Dia tidak akan bertindak," kata Harris dilansir Aljazirah, Jumat (28/8).

Baca Juga

Harris berpendapat Presiden Trump telah menunjukkan sikap tidak peduli terhadap kesejahteraan rakyat Amerika karena gagal mengatasi pandemi virus corona yang menyebabkan perekonomian terpuruk. Ini adalah pertama kalinya Harris melakukan serangan politik terhadap Trump sejak dia terpilih untuk mendampingi calon presiden Joe Biden dalam pemilihan presiden November mendatang.

"Semua tragedi ini, seharusnya tidak seburuk sekarang. Yang kami butuhkan hanyalah presiden yang kompeten," kata Harris.

AS telah mengonfirmasi lebih dari 5,8 juta kasus dan 180 ribu kematian terkait dengan virus corona. AS masih menduduki peringkat teratas sebagai negara yang mencatat jumlah kasus paling banyak di dunia.

Dalam pidatonya, Harris mengkritik penanganan Presiden Trump terhadap pandemi virus corona. Dia menuding Trump tidak kompeten dan mengkritik Partai Republik yang tidak memberikan gambaran secara jelas dan jujur tentang jumlah korban pandemi dalam konvensi mereka.

"Konvensi Partai Republik dirancang untuk satu tujuan, yaitu memenangkan ego Donald Trump. Dia adalah presiden AS, tidak seharusnya semua tentang dia. Ini tentang kesejahteraan dan keselamatan rakyat Amerika. Dalam hal ini Donald Trump telah gagal," ujar Harris.

Dalam pidatonya, Harris juga menyoroti kasus penembakan yang dialami oleh pria Afrika-Amerika, Jacob Blake di Kenosha, Wisconsin. Dia berpendapat keadilan untuk Blake dan kasus kekerasan lainnya terhadap orang kulit hitam AS harus ditegakkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement