REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Menteri Keuangan Korea Selatan (Korsel) Hong Nam-ki mengatakan pemerintah akan mempertimbangkan untuk menyusun anggaran tambahan keempat tahun ini jika dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 memburuk secara signifikan. Langkah ini dianggap penting mengingat jumlah kasus infeksi virus corona yang masih mengalami peningkatan di negara itu.
Para pejabat Korsel dilaporkan telah memperdebatkan apakah mereka harus menerapkan aturan jarak sosial tahap ketiga yang paling sulit, di mana sekolah dan bisnis harus ditutup. Hal ini disebut akan menimbulkan kerugian lebih lanjut pada negara ekonomi terbesar keempat di Asia tersebut.
“Jika kita mengadopsi aturan jarak sosial tahap 3, dampaknya terhadap ekonomi akan jauh lebih serius. Jadi mengenai anggaran tambahan keempat, itu akan tergantung pada kecepatan peningkatan kasus Covid-19 serta keputusan apakah akan memperketat aturan jarak sosial,” ujar Hong Nam-ki seperti dilansir The Strait Times, Jumat (28/8).
Anggaran tambahan keempat akan mendukung stimulus fiskal senilai 277 triliun won (19 miliar triliun dolar AS) yang telah dijanjikan oleh pemerintah tahun ini untuk memerangi pandemi. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan 371 kasus Covid-19 pada Kamis (27/8) sehingga total kasus di negara itu menjadi 19.077, serta terdapat 316 kematian.