Jumat 28 Aug 2020 13:37 WIB

Bandara YIA Diharapkan Bantu Pemulihan Ekonomi

Bandara YIA diharapkan dapat membantu menarik wisatawan lokal dan mancanegara.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Bandara Yogyakarta International Airport (YIA).
Foto: Yusuf Assidiq.
Bandara Yogyakarta International Airport (YIA).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Kulonprogo hari ini (28/8). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengharapkan bandara tersebut dapat membantu pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.

“Bandara Internasional Yogyakarta diharapkan dapat membantu menarik wisatawan lokal dan mancanegara,” kata Budi dalam pernyataan tertulisnya usai menghadiri peresmian YIA, Jumat (28/8).

Terlebih, Budi mengatakan kawasan wisata Candi Borobudur merupakan salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan begitu, Budi mengatakan konektivitas antarmoda dari YIA menuju Candi Borobudur harus ditingkatkan dengan memperhatikan dan mengutamakan protokol kesehatan.

Budi juga mengapresiasi PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) yang menyediakan area tenant di YIA untuk UMKM seluas 1.500 meter persegi. Tenant di dalam terminal bandara tersebut dapat menampung 300 UMKM dan area seluas 880 meter persegi di Gedung Penghubung YIA bernama pasar Kotagede dapat mengakomodir 170 UMKM.

“Saya mengapresiasi adanya perhatian kepada UMKM sehingga dapat mewujudkan kemandirian ekonomi dan membantu upaya pemulihan ekonomi nasional,” jelas Budi.

Sebelumnya, Jokowi memastikan Bandara Internasional Yogyakarta telah selesai dibangun 100 persen. Jokowi menuturkan, pengerjaan tersebut terbilang cepat hanya membutuhkan waktu 20 bulan, cepat sekali

Jokowi memaklumi dalam kondisi pandemi, bandara tersebut masih terbilang sepi. “Tapi begitu sudah mulai ada vaksin saya yakin bandara ini akan menjadi bandara paling ramai,” ungkap Jokowi.

YIA memiliki terminal yang dapat menampung 20 juta penumpang pertahun. Pembangunan bandara dengan nilai investasi sebesar Rp 10,08 triliun tersebut juga dapat melayani pesawat terberat seperti Boeing B-777 dan pesawat terbesar seperti Airbus A380.

Saat ini, YIA sudah melayani 20 rute domestik dan dua rute internasional yaitu Singapura dan Kuala Lumpur. Selain itu juga memiliki potensi yang besar untuk menambah rute domestik seperti Manado, Kupang, Labuan Bajo dan rute internasional seperti Jeddah, Madinah, Sydney, Melbourne, Hong Kong, dan Bangkok. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement