REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jabar Ridwan Kamil bersama Pangdam/III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto dan Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi kembali melakukan rangkaian tahap II sebagai relawan uji klinis vaksin Covid-19 di Puskesmas Garuda, Jumat (28/8).
Ridwan Kamil pun, menceritakan tentang pengalamannya saat disuntik. Ia mengku, agak sedikit pegal saat disuntik.
"Kemudian setelah disuntik testimoni pribadi saya agak pegal-pegal, nyut-nyutan selama lima menit. Tapi kalau beliau-beliau (Pangdam dan Kapolda, red) mungkin lebih kuat ternyata tidak merasakan hal yang sama. Tapi, ya saya berlangsung kurang lebih hanya 5 menit," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Namun, kata dia, setelah itu semua terlihat normal walaupun ada sedikit baal di sebelah kiri. Kemudian, dia disuruh menunggu karena reaksinya akan dilihat selama 30 menit.
"Jadi kami selesai 30 menit sebelum sekarang dan dicek posisi titik suntik kemudian suhu tubuh dilakukan pengetesan," katanya.
Menurutnya, selama 14 hari ke depan, ia diberi kartu sebesar HVS. Di dalam kartunya tersebut, ia harus melaporkan suhu rutin dan melaporkan anomali-anomali jika ada kenaikan suhu secara tiba tiba.
"Kemudian ada sekitar 9 potensi reaksi yang harus dilaporkan jika terjadi. Dari yang gejala ringan sampai gejala agak berat. Nah itu rutin diisi setiap hari dan kemudian ketemu lagi di 14 hari dari sekarang," paparnya.
Menurut Emil, ia akan mendapatkan penyuntikan yang kedua kali. Karena, tipe vaksin ini dosisnya harus dua kali.
Setelah itu, Emilnakan melakukan pengecekan proses harian lagi sampai ujung-ujungnya disimpulkan apakah imunitas pihaknya ini naik atau tetap saja, atau gimana.
"Nah di situ nanti kesimpulan riset itu yang akan menjadi sebuah kesimpulan apakah vaksin ini layak diproduksi masal. Harapan kita, ternyata ada side back atau butuh sesuatu yang harus dilakukan," katanya.
Selama proses pengetesan harian, kata dia, pihaknya diimbau untuk tidak banyak melakukan aktivitas ke luar wilayah. Serta, pada saat nanti dibutuhkan untuk konsultasi atau dipanggil oleh tim peneliti harus siap sedia.
"Itulah alasan kenapa memang para relawan rata-rata domisilinya di Bandung raya bukan di tempat lain. Semata-mata untuk memudahkan," katanya
Emil pun meminta doa dari masyarakat. Agar, semua proses bisa berhasil. "Hasil tes, per 30 menit setelah vaksin kami semua terlihat aman, sehat. Doakan saja mudah mudahan nanti malam besok juga tidak ada hal hal yang tidak diinginkan," katanya.