REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Gebang di Kabupaten Cirebon didaulat Kementerian Pertanian RI sebagai role model nasional BPP KostraTani (Komando Strategis Pembangunan Pertanian) atas rekomendasi Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi.
Selain berbasis teknologi informasi (IT) terhubung ke pusat data pertanian di Jakarta, Agriculture War Room (AWR), BPP Gebang juga dinilai telah melaksanakan lima tugas, fungsi dan peran BPP KostraTani.
"Hal itu sesuai instruksi Mentan Syahrul Yasin Limpo bahwa BPP melaksanakan peran KostraTani sebagai pusat data dan pusat gerakan pembangunan pertanian, sehingga dapat mendukung petani meningkatkan produktifitas pertanian," kata Kabid Kelembagaan dan Ketenagaan Penyuluhan - Pusluhtan BPPSDMP, I Wayan Ediana di Cirebon via pesan singkat, Kamis petang (27/8).
Menurut Wayan, dia bersama tim dari Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) khususnya Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan menyiapkan peluncuran KostraTani Jabar, dijadwalkan berlangsung di Kabupaten Bandung Barat. Peluncuran akan dilakukan oleh Kabadan Dedi Nursyamsi bersama Gubernur Ridwan Kamil, hari ini (28/8).
Dia menambahkan peluncuran KostraTani Jabar disiapkan BPPSDMP dengan memantau langsung kesiapan BPP KostraTani di wilayah pantai selatan oleh Dedi Nursyamsi pekan lalu. Bergerak dari Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Ciamis hingga Pangandaran. Berlanjut ke pantai utara Jabar mulai Karawang, Indramayu dan Cirebon, pekan ini.
Dedi Nursyamsi saat audiensi Bupati Cirebon Imron Rosyadi menegaskan BPP KostraTani harus didukung kemampuan penyuluh dalam membuat visual digital yang mudah dipahami petani untuk menerapkan di lapangan.
"Selain fasilitas teknis dan dukungan pemerintah daerah, BPP KostraTani harus didukung semangat penyuluh. Artinya, penyuluh meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk mendukung pembangunan pertanian di era digital," kata Dedi Nursyamsi saat diterima Bupati Cirebon Imron Rosyadi di kantornya, Selasa (25/8).
Saat berada di BPP Gebang, kata Wayan, Kabadan SDM menilai telah telah melaksanakan fungsi utama Gerakan KostraTani. "Itu sejalan instruksi Mentan Syahrul. BPP Gebang di Cirebon ini, saya kira layak menjadi role model BPP KostraTani di Jabar bahkan nasional," tutur dia.
Bupati Imron Rosyadi mengharapkan dukungan pusat melalui Kementan, bukan hanya BPP Gebang tapi juga ke BPP pada kecamatan lain di Cirebon agar penyuluh lebih bersemangat masuk ke desa-desa, kemudian melapor secara live ke Mentan Syahrul via dashboard AWR.
Tentang peran vital AWR, I Wayan Ediana mengungkap tentang jumlah BPP terhubung ke AWR sehingga layak disebut BPP KostraTani. Hingga Kamis petang (27/8) mencapai 3.531 unit di 31 provinsi. Hasil upaya keras BPPSDM bersama 10 unit kerja eselon satu Kementan memenuhi target Mentan Syahrul. "3.000 BPP harus transformasi menjadi KostraTani per 1 September 2020."
Dukungan manajemen digulirkan Sekretariat BPPSDMP sebagai penyedia logistik, Sekretaris Badan PPSDMP, Siti Munifah meminta seluruh jajarannya bekerja keras.
“Saya meminta sekretariat bergerak cepat mencapai target Mentan. Kawal terus terutama terkait manajemen termasuk monitoring dan evaluasi," tegas Siti Munifah.
Tidak hanya itu, AWR KostraTani dikembangkan agar menjadi forum dialog tentang masalah lapangan untuk segera ditangani oleh pihak terkait di pusat dan daerah. "AWR adalah ruangan untuk perang gagasan, dalam upaya meningkatkan produktifitas pertanian," kata I Wayan Ediana mengutip arahan Mentan Syahrul.
Setelah terhubung ke AWR, katanya lagi, penyuluh di BPP KostraTani wajib memperbaharui data pertanian dan potensi pertanian. Kendala dan tantangan lapangan di wilayahnya juga dapat diutarakan seperti serangan hama agar segera mendapat penanganan. “Data-data tersebut akan dipantau langsung Mentan untuk segera ditangani," pungkasnya.