REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Provinsi Aceh melaporkan penambahan delapan orang pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia pada Jumat ini sehingga jumlah totalnya telah mencapai 49 orang sejak awal terdeteksi pada Maret 2020.
"Pasien penderita COVID-19 yang dilaporkan meninggal dunia hari ini ada delapan orang dan yang dinyatakan sembuh sebanyak 13 orang, " kata juru bicara GTPP Provinsi Aceh Saifullah Abdulgani, di Banda Aceh, Jumat (28/8). Dia menjelaskan, delapan orang yang meninggal dunia tersebut meliputi empat orang warga Kota Banda Aceh, tiga orang warga Kabupaten Pidie, dan satu orang asal Aceh Utara.
Sedangkan pasien sembuh, lanjut dia, tersebar di sejumlah daerah seperti Aceh Timur dan Aceh Tengah masing-masing empat orang, Kota Langsa tiga orang, dan dua orang lainnya warga Bener Meriah."Yang dilaporkan meninggal hari ini termasuk pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal sebelum ada hasil swab yang diperiksa dengan real time polymerase chain reaction (RT-PCR)," katanya.
Di samping pasien sembuh dan meninggal dunia, kata Saifullah, COVID-19 di Aceh juga terdeteksi kasus baru sebanyak 50 orang, di mana yang paling banyak berasal dari Banda Aceh 23 orang, dan Aceh Besar 11 orang. Kemudian, Simeulue tiga orang, Aceh Barat dan Kota Lhokseumawe dua orang. Sedangkan sembilan orang lainnya warga Aceh Selatan, Aceh Timur, Pidie, Aceh Utara, Bireuen, Aceh Barat Daya, Pidie Jaya, Kota Langsa dan dari luar Aceh.
"Peningkatan kasus baru tiga hari terakhir merupakan hasil tracing kontak erat pasien-pasien yang konfirmasi positif COVID-19 sebelumnya," ujarnya.
Secara kumulatif, kasus COVID-19 Aceh mencapai sebanyak 1.448 orang, 810 di antaranya orang dalam penanganan tim medis di rumah sakit rujukan atau isolasi mandiri, 589 orang telah sembuh, dan 49 orang meninggal dunia, demikian Saifullah Abdulgani.