REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari menyatakan, pihaknya akan berkirim surat untuk menawarkan bantuan kepada Jepang terkait kelanjutan persiapan Olimpiade Tokyo selepas mundurnya Shinzo Abe dari jabatannya sebagai Perdana Menteri. Shinzo Abe resmi mengundurkan diri dengan alasan kesehatan dan perlu menjalani perawatan secara intensif. Pengumuman mundurnya PM Abe disampaikan dalam konferensi pers di Tokyo pada Jumat (28/8).
"Kami prihatin dan juga jadi pembelajaran bahwa dia (Shinzo Abe) tahu tidak bisa meneruskan tanggung jawabnya. Ini kita harus bisa ambil hikmah atau pembelajaran dari ini,” ujar pria yang akrab disapa Okto itu dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia berharap mundurnya PM Shinzo Abe tidak mengganggu persiapan Olimpiade. KOI, kata Okto, juga akan berkirim surat untuk menanyakan sesuatu yang bisa dibantu kepada Jepang selepas mundurnya PM Abe.
Dengan mundurnya Abe dari jabatan Perdana Menteri, Okto mengatakan, KOI tetap berkomitmen mendukung Jepang menyukseskan gelaran Olimpiade tahun depan. Ia berharap segera mendapatkan kepastian setelah mengirimkan surat kepada panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo (TOGOC).
Namun Okto mengaku sudah lebih dulu berkomunikasi dengan kolega di Kedutaan Jepang untuk memastikan kelanjutan Olimpiade Tokyo. Menurutnya, sejauh ini persiapan Olimpiade masih terus berjalan sesuai rencana.
“Selain itu ketika saya tanya tentang persiapan Olimpiade semua masih on trackm bahwa semangat Jepang sebagai tuan rumah Olimpiade masih seperti yang kemarin. Bagaimana pun, Jepang pasti berjuang semaksimal mungkin untuk menyukseskan Olimpiade ini karena mereka sudah menunggu terlalu lama,” kata dia.