Sabtu 29 Aug 2020 20:34 WIB

Nilai Jual TikTok di AS Hampir Capai Rp440 Triliun!

Nilai Jual TikTok di AS Hampir Capai Rp440 Triliun!

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Kabarnya, Nilai Jual TikTok di AS Hampir Capai Rp440 Triliun!. (FOTO: TechCrunch)
Kabarnya, Nilai Jual TikTok di AS Hampir Capai Rp440 Triliun!. (FOTO: TechCrunch)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

TikTok tampaknya hampir mencapai kesepakatan penjualan operasional bisnis di Amerika Serikat (AS) dan berpotensi mengumumkannya dalam beberapa hari mendatang, menurut narasumber yang dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (28/8/2020).

Sebelumnya, Bos TikTok di AS, Kevin Mayer mengumumkan pengunduran diri pada Kamis (27/8/2020) karena kabar itu bocor ke Financial Times. Mayer niatnya akan mengungkapkan keputusannya mundur dengan kesepakatan penjualan pekan depan.

"Namun, ia mempercepat waktu pengumuman (pengunduran diri) itu," ujar salah satu sumber yang meminta agar media tak mengungkap namanya.

Baca Juga: Baru 3 Bulan Menjabat, Bos TikTok Undur Diri, Gegara Trump??

Baca Juga: Saat TikTok Terancam, Oppo Malah Mau Rilis Aplikasi Video Pendek

Kepala Bisnis TikTok di AS, Vanessa Pappas akan mengisi posisi Mayer, menurut keterangan perusahaan dalam memo internal.

Di sisi lain, induk usaha TikTok, ByteDance, sedang dalam diskusi penjualan operasional TikTok di AS, Kanada, Selandia Baru, dan Australia. "(Itu berlangsung) setelah pemerintahan Trump memaksa ByteDance menjual asetnya karena alasan keamanan nasional," lapor CNBC.

Karena hal itu, TikTok telah menggugat AS atas perintah eksekutif yang mengancam akan melarang operasional aplikasi pada September 2020.

TikTok sendiri belum memutuskan siapa yang akan membeli operasionalnya di AS? Namun, ada tiga nama yang santer beredar, yakni: Microsoft, Oracle, dan Walmart.

Ada potensi kalau TikTok akan menjual operasional di AS, Kanada, Australia, dan Selandia Baru untuk penilaian di kisaran 20 miliar dolar AS-30 miliar dolar AS (sekitar Rp292,8 T-Rp439 T).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement