Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
TikTok tampaknya hampir mencapai kesepakatan penjualan operasional bisnis di Amerika Serikat (AS) dan berpotensi mengumumkannya dalam beberapa hari mendatang, menurut narasumber yang dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (28/8/2020).
Sebelumnya, Bos TikTok di AS, Kevin Mayer mengumumkan pengunduran diri pada Kamis (27/8/2020) karena kabar itu bocor ke Financial Times. Mayer niatnya akan mengungkapkan keputusannya mundur dengan kesepakatan penjualan pekan depan.
"Namun, ia mempercepat waktu pengumuman (pengunduran diri) itu," ujar salah satu sumber yang meminta agar media tak mengungkap namanya.
Baca Juga: Baru 3 Bulan Menjabat, Bos TikTok Undur Diri, Gegara Trump??
Baca Juga: Saat TikTok Terancam, Oppo Malah Mau Rilis Aplikasi Video Pendek
Kepala Bisnis TikTok di AS, Vanessa Pappas akan mengisi posisi Mayer, menurut keterangan perusahaan dalam memo internal.
Di sisi lain, induk usaha TikTok, ByteDance, sedang dalam diskusi penjualan operasional TikTok di AS, Kanada, Selandia Baru, dan Australia. "(Itu berlangsung) setelah pemerintahan Trump memaksa ByteDance menjual asetnya karena alasan keamanan nasional," lapor CNBC.
Karena hal itu, TikTok telah menggugat AS atas perintah eksekutif yang mengancam akan melarang operasional aplikasi pada September 2020.
TikTok sendiri belum memutuskan siapa yang akan membeli operasionalnya di AS? Namun, ada tiga nama yang santer beredar, yakni: Microsoft, Oracle, dan Walmart.
Ada potensi kalau TikTok akan menjual operasional di AS, Kanada, Australia, dan Selandia Baru untuk penilaian di kisaran 20 miliar dolar AS-30 miliar dolar AS (sekitar Rp292,8 T-Rp439 T).