Sabtu 29 Aug 2020 15:18 WIB

AS Tangkap Seorang Peneliti Asal China

Peneliti asal China dituduh merusak hard drive komputer selama penyelidikan oleh FBI

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
FBI
Foto: AP
FBI

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang peneliti asal China di University of California telah ditangkap. Dia dituduh merusak hard drive komputer selama penyelidikan oleh FBI, terkait kemungkinan transfer perangkat lunak yang berisi informasi sensitif ke China.

Guan Lei (29 tahun) dari Alhambra, Kalifornia ditangkap setelah dia terlihat membuang hard drive yang rusak ke tempat sampah yang ada di luar apartemennya pada Juli lalu. Hal ini dikonfirmasi oleh Departemen Kehakiman AS.

"Guan sedang diselidiki karena kemungkinan mentransfer perangkat lunak sensitif AS atau data teknis ke Universitas Teknologi Pertahanan Nasional China," ujar pernyataan Departemen Kehakiman AS.

Departemen Kehakiman mengatakan, Guan menyangkal memiliki hubungan dengan militer China dalam sebuah wawancara ketika mengajukan permohonan visa, dan wawancara dengan agen federal. Guan pertama kali muncul di pengadilan pada Jumat (28/8), dan sidang dakwaannya dijadwalkan pada 17 September. Jika terbukti bersalah, Guan akan dikenakan hukuman maksimal 20 tahun penjara federal atas tuduhan pemusnahan barang bukti.

Sebelumnya, Jaksa federal AS mencari seorang ilmuwan China yang dituding melakukan penipuan visa dan bersembunyi di konsulat China di San Fransisco. Jaksa menuduh Tang Juan berbohong tentang hubungannya dengan militer China agar dapat masuk ke AS.

FBI mengeluarkan surat perintah untuk menggeledah tempat tinggal dan perangkat elektronik Tang. Dalam penggeledahan tersebut, FBI menemukan bukti bahwa Tang berafiliasi dengan PLA.

Dalam tuntutan pidana, ada beberapa ilmuwan China lainnya yang sedang dicari oleh AS. Jaksa mengklaim mereka adalah bagian dari program yang dilakukan oleh PLA dan FMMU maupun lembaga terkait untuk mengirim ilmuwan militer ke AS. Mereka kerap mengungkapkan pernyataan palsu tentang pekerjaan mereka yang sebenarnya.

"Ada bukti dalam setidaknya satu dari kasus ini seorang ilmuwan militer menyalin atau mencuri informasi dari institusi Amerika atas arahan atasan militer di China. Selain itu ada bukti dari pemerintah China yang menginstruksikan mereka untuk menghancurkan bukti dan mengkoordinasikan kepergian mereka dari AS, terutama setelah tuduhan yang diajukan terhadap Xin Wang pada 7 Juni 2020," ujar jaksa penuntut.

Sejak saat itu, Tang menghindari penangkapan dengan berlindung di kantor konsulat China di San Fransisco. Menurut pengajuan pengadilan, Tang didakwa pada 26 Juni dengan penipuan visa. Jaksa mengatakan, dia menyembunyikan hubungannya dengan militer China dalam permohonan visanya.

Namun, penyelidik menemukan foto-foto Tang dalam seragam Kader Sipil dari Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA). Selain itu, Tang juga bekerja sebagai peneliti di Fourth Military Medical University (FMMU).

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement