Ahad 30 Aug 2020 13:42 WIB

Perbedaan Utama Risalah Nabi Muhammad dan Nabi Terdahulu

Para Nabi terdahulu umumnya tidak diutus untuk semua bangsa manusia.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Perbedaan Utama Risalah Nabi Muhammad dan Nabi Terdahulu. Foto ilustrasi: Perjalanan hijrah Nabi Muhammad bersama Abu Bakar dari Makkah ke Madinah (ilustrasi).
Foto: google.com
Perbedaan Utama Risalah Nabi Muhammad dan Nabi Terdahulu. Foto ilustrasi: Perjalanan hijrah Nabi Muhammad bersama Abu Bakar dari Makkah ke Madinah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Risalah dapat diartikan sebagai sesuatu yang diwahyukan Allah SWT berupa prinsip hidup, moral, ibadah dan aqidah untuk mengatur kehidupan manusia agar terwujud kebahagiaan di dunia dan akhirat. Salah satu ciri perbedaan utama risalah Nabi Muhammad SAW dengan para Nabi terdahulu adalah ruang lingkup objek dakwahnya.

Para Nabi terdahulu umumnya tidak diutus untuk semua bangsa manusia. Tetapi hanya

Baca Juga

dikhususkan untuk bangsanya sendiri saja.

Ustaz Ahmad Sarwat Lc dalam buku Fikih Interaksi Muslim Dengan non Muslim terbitan Rumah Fikih Publishing menjelaskan dan memberi contoh, umat Nabi Musa adalah bangsa Yahudi. Kalau bangsa Yahudi beriman kepada agama yang dibawa Nabi Musa, mereka disebut Muslim berkebangsaan Yahudi.

"Tapi kalau bangsa Yahudi membangkang dan tidak beriman kepada agama yang dibawa Nabi Musa, maka mereka menjadi kafir," kata Ustaz Sarwat dalam bukunya.

Ia menjelaskan, di masa lalu sebelum era kenabian Nabi Muhammad SAW, setiap bangsa itu punya Nabi sendiri-sendiri. Sebaliknya, ketika Rasulullah Nabi Muhammad SAW diutus, maka semua risalah peninggalan Nabi-Nabi terdahulu pun otomatis sudah dilenyapkan dan tidak berlaku lagi.

Sebab Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT tidak hanya kepada bangsa Arab, tetapi kepada semua umat manusia di dunia. Termasuk kepada umat terdahulu yang masih hidup di masa kenabian Nabi Muhammad SAW.

Maka agama yang dibawa oleh Rasulullah SAW tidak disebut sebagai agama Arab. Cukup disebut sebagai agama Islam saja, karena sifatnya sudah jadi domain publik. Berbeda dengan agama umat terdahulu, meski semua berstatus sebagi 'agama Islam', namun penamaannya lebih identik dengan nama bangsa (kaum) masing-masing.

Sebelumnya, Ustaz Sarwat menjelaskan, semua agama yang dibawa para Nabi dan Rasul itu agama Islam. Lalu ada sebagian dari pengikutnya yang taat, tapi ada juga yang tidak taat. Mereka yang tidak taat inilah yang disebut sebagai bukan Islam.

Menurutnya, agama para Nabi adalah Islam bukan pandangan Islam liberal. Tetapi ini adalah pandangan Alquran Al-Karim.

"Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah Islam." (QS Ali Imran: 19).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement