REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Jumlah kasus infeksi Covid-19 di negara bagian Victoria, Australia kembali menjadi tiga digit. Sementara negara tetangga mereka, Selandia Baru, mengatakan akan sedikit melonggarkan peraturan pembatasan sosial di kota terbesar mereka, Auckland.
Kasus baru virus corona di Victoria bertambah 114 kasus padahal satu hari sebelumnya sempat turun ke titik terendah dalam dua bulan terakhir dengan 94 kasus. Sementara itu Melbourne memasuki pekan keempat dari rencana karantina wilayah selama enam pekan.
"Pada 100, 94, 114 (kasus), berapapun angkanya, sederhananya kami tidak bisa membuka diri," kata Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Ahad (30/8).
Sejak awal tahun, negara dengan 25 juta jiwa itu sudah melaporkan sekitar 24.600 kasus infeksi dan lebih dari 600 kasus kematian terkait virus corona. Tetangga terdekat Negeri Kanguru yakni Selandia Baru melaporkan dua kasus baru.
Dengan demikian jumlah kasus infeksi di Negeri Kiwi menjadi 1.378 kasus dan kasus kematian bertahan di angka 22. Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan mulai Senin (1/9) peraturan pembatasan sosial di Auckland akan longgarkan tapi akan kembali diperketat apabila diperlukan.
Namun masih ada sejumlah peraturan yang membatasi gerak masyarakat. Selandia Baru juga mulai mewajibkan pemakaian masker di ruang publik. Ardern mengatakan program untuk menahan laju penyebaran virus bekerja dengan baik.
"Program ini dirancang agar kami tetap berada dalam jalur strategi pengentasan virus," katanya.
Sejauh ini Australia dan Selandia Baru terbukti menjadi dua negara yang paling berhasil menahan laju penyebaran virus corona dibandingkan negara-negara lain. Mereka bergerak cepat memberlakukan peraturan pembatasan sosial.
Namun negara-negara Pasifik tersebut harus membayar mahal langkah tersebut. Hal ini tercermin dari besarnya kerugian Produk Domestik Bruto dua negara itu.