REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya menerima 2.500 alat untuk tes polymerase chain reaction (PCR) atau swab dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Alat itu diserahkan langsung kepada Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman di Bale Kota Tasikmalaya, Sabtu (29/8).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, bantuan yang diterima dari BNPB adalah alat untuk mengambil sampel swab kepada masyarakat. Kendati demikian, alat itu belum bisa digunakan lantaran pihaknya masih menunggu bantuan mesin PCR agar dapat melakukan pemeriksaan secara mandiri. "Jadi tinggal mesin PCR saja. Mudah-mudahan minggu depan sudah datang," kata dia, Ahad (30/8).
Namun, menurut dia, bantuan alat itu sangat berguna untuk mendukung upaya pelacakan kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya. Sebab, selama ini ketersediaan alat untuk tes swab menjadi salah satu kendala pelacakan kasus dilakukan.
Uus mengatakan, Pemkot Tasikmalaya sejak awal menargetkan melakukan tes swab kepada 7.500 warganya atau satu persen dari jumlah penduduk Kota Tasikmalaya. Namun, hingga saat ini tes swab di Kota Tasikmalaya baru dilakukan kepada sekira 2.700 orang.
Sementara itu, Budi Budiman mengatakan, dengan bantuan dari BNPB itu, pihaknya akan kembali menggiatkan tes massal kepada masyarakat. Tes massal itu akan dilakukan di sejumlah pusat keramaian, termasuk tempat pendidikan. "Nanti segera akan kita jadwalkan," kata dia.
Budi menambahkan, hingga saat ini kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya cenderung dapat dikendalikan dengan baik. Berdasarkan data terakhir, secara akumulatif terdapat 46 orang yang positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya. Dari total kasus itu, 37 orang telah dinyatakan sembuh, enam orang masih dalam perawatan, dan tiga orang meninggal dunia.
Kendati demikian, ia mengingatkan warga agar tetap menerapkan protokol kesehatan. Pasalnya, secara nasional kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terus meningkat. "Jangan pernah abai protokol kesehatan," kata dia.