Ahad 30 Aug 2020 18:37 WIB

Elon Musk Ingin Buat Teknologi Telepati pada Otak

Perusahaan Elon Musk telah menanamkan otak pada babi.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Elon Musk, Pengusaha miliarder yang menjalankan SpaceX dan perusahaan mobil listrik Tesla
Foto: space.com
Elon Musk, Pengusaha miliarder yang menjalankan SpaceX dan perusahaan mobil listrik Tesla

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA--Elon Musk memiliki sejumlah mimpi baik soal kendaraan listrik maupun soal masa depan perjalanan luar angkasa. Selain itu, Elon Musk pun memiliki mimpi untuk menghubungkan kinerja otak dengan perangkat digital.

Cita-cita itu sendiri diwujudkan lewat perusahaan neurotechnology bernama Neuralink. Sebagai co-founder Neuralink, Elon Musk pun baru saja memeragakan perkembangan terbaru dari riset soal implan otak.

Baca Juga

Dilansir dari CNN pada Sabtu (29/8), saat ini Neuralink tengah menerapkan implan pada seekor babi. Penanaman chip itu sendiri telah dilakukan sejak dua bulan lalu dan telah terbukti memberikan respon yang optimal.

Dalam peragaan itu, babi dibiarkan untuk beraktivitas seperti biasa. Kemudian, saat babi itu mengendus-endus sesuatu dan kemudian menciumnya, maka akan terdengar suara bip pada perangkat komputer yang terhubung.

Menurutnya, hal itu terjadi karena saat hidung babi mengalami interaksi fisik, maka akan terdapat sinyal yang dikirimkan kepada otak. Hal itu pun terbaca oleh elektorda pada chip yang tertanam dan kemudian mengirimkan sinyal kepada perangkat komputer yang terhubung.

Lewat pengembangan ini, ia berharap nantinya implan dapat memudahkan manusia dalam mengoperasikan perangkat digital tanpa perlu adanya interaksi fisik. Selain itu, teknologi telepati ini pun diharapkan dapat membantu sejumlah aktivitas difabel.

Agar dapat memberikan kinerja optimal, chip tersebut terkoneksi dengan perangkat lewat bluetooth. Untuk meminimalisir trauma dalam proses implan, chip didesain dalam wujud semacam benang yang diletakan pada pembuluh darah.

Format implan ini sendiri telah diuji pada seekor tikus. Saat ini, riset dilakukan pada babi karena hewan itu dinilai memiliki sejumlah karakter neurologi yang menyerupai manusia. Selanjutnya, chip ini pun akan diuji coba pada manusia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement