REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Penobatan (jumenengan) PRA Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh XV Keraton Kasepuhan Cirebon, dihadiri perwakilan raja sultan se-nusantara, Ahad (30/8).
Adapun perwakilan raja sultan senusantara yang hadir di antaranya adalah GKR Hemas, permaisuri Keraton Yogyakarta, Kasunanan Surakarta, Pakualaman, Kerajaan Turikale Maros Sulsel, Kerajaan Galuh, Kerajaan Indragiri Riau, Kerajaan Galuh, Kerajaan Ternate dan Kesultanan Sumbawa. Selain itu, hadir pula raja sultan dari berbagai kerajaan dan kesultanan lainnya di nusantara.
Tak hanya hadir, sebagai tanda penyambutan dari raja sultan senusantara kepada Sultan Sepuh XV, dilakukan penyematan pin oleh Sekjen FSKN, Raden Rasich Hanif Radinal, dari Kerajaan Galuh. Pin juga disematkan oleh perwakilan Raja Sultan Nusantara, Karaeng Turikale VIII, Brigjen Pol AA Mapparessa, dari Kerajaan Turikale Maros Sulsel.
Sekjen FSKN, Raden Rasich Hanif Radinal dari Kerajaan Galuh, mengungkapkan, almarhum Sultan Arief merupakan sosok yang selalu memberi semangat, suka menolong, mampu mempersatukan segala unsur dengan saling asah, silih asuh dan silih wawangi. Selain itu, almarhum juga dikenal sebagai figur pemimpin yang bijaksana, arif dan peduli pada masyarakat.
‘’Beliau memperjuangkan harkat dan martabat bangsa Indonesia, memperjuangkan raja sultan senusantara dengan segala program. Kami keluarga besar FSKN, merasa sangat kehilangan atas kepergian beliau. Semoga beliau mendapat tempat di sisi Allah SWT,’’ tutur Rasich.
Sementara kepada PRA Luqman Zulkaedin, Rasich yakin, Sultan Sepuh XV itu akan sanggup menghadapi segala cobaan yang terjadi. Dia pun menyampaikan selamat atas penobatan tersebut. ‘’Kami dari FSKN dan seluruh raja sultan senusantara siap mendampingi beliau (PRA Luqman),’’ tukas Rasich.
Hal senada disampaikan Karaeng Turikale VIII, Brigjen Pol AA Mapparessa, dari Kerajaan Turikale Maros Sulsel. Dia juga menyampaikan selamat atas jumenengan Sultan Sepuh XV, PRA Luqman Zulkaedin.
‘’Apa yang telah dilakukan ayahandanya, adalah perjuangan yang tanpa mengenal lelah. Kami berharap, kelanjutan perjuangan ini mendapat dukungan penuh, baik dari pemerintah pusat, gubernur maupun kota/kabupaten,’’ kata Mapparessa.
Prosesi jumenengan (penobatan) PRA Luqman zulkaedin itu dilaksanakan bersamaan dengan tahlil 40 hari wafatnya Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat. Acara dilaksanakan di Bangsal Panembahan Keraton Kasepuhan Cirebon.