Ahad 30 Aug 2020 21:57 WIB

Sumbar Bentuk 30 Objek Wisata Adaptif Covid-19

Jarak antar pengunjung di dalam objek wisata pun diatur.

Sumbar Bentuk 30 Objek Wisata Adaptif Covid-19 (ilustrasi).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Sumbar Bentuk 30 Objek Wisata Adaptif Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) telah membentuk 30 objek wisata adaptif Covid-19 yang menerapkan protokol kesehatan secara tegas dan ketat dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Objek wisata ini menerapkan protokol kesehatan secara tegas dan ketat, dan telah disepakati bersama oleh pemerintah daerah atau dinas pariwisata terkait," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial, di Padang, Ahad (30/8).

Ia memaparkan 30 objek wisata adaptif Covid-19 berada di 18 kabupaten atau kota di provinsi setempat. Dengan rincian yaitu Kebun Binatang dan Panorama (Bukittinggi), Pantai Air Manis (Padang), Pantai Gandoriah, Pantai Kata, Angso Duo (Pariaman), PDIKM (Padangpanjang), Museum Goedang Ransoem, Taman Satwa Kandi (Sawahlunto), Pulau belibis, Agro Wisata Sawah Solok, Agro Wisata Payo (Solok), Ngalau Indah (Payakumbuh).

Kemudian Kawasan Mandeh, Pantai Carocok (Pesisir Selatan), Istano Basa Pagaruyung (Tanah Datar), Lembah Harau, Kapalo banda (Limapuluh Kota), Alahan Panjang Resort, Desa Wisata Tabek, Kampung Jawi-jawi, Pemandian Aia Angek Bukit Kili (Kabupaten Solok), Linggai Park (Agam), kolam renang, geopark informatio center (Sijunjung).

Lalu Desa Wisata Pantai Mapadegat (Mentawai), kawasan kebun teh liki (Solok Selatan), Pantai Sasak (Pasaman Barat), Bukit Burung Surga (Dharmasraya), LA Rafting (Padangpariaman).

Ia menjelaskan, puluhan tempat wisata tersebut merupakan tempat wisata yang dikelola oleh Perusda atau pihak ketiga. "Para pengunjung yang tidak mengikuti protokol kesehatan seperti tidak menggunakan masker, tidak bisa masuk. Jarak antar pengunjung di dalam objek wisata pun diatur," katanya.

Selain itu, lanjutnya, operasional objek wisata tersebut disesuaikan dengan waktu kerja layanan kesehatan. Pemprov Sumbar juga mengklaim pariwisata di daerah setempat terus menggeliat sejak berlakunya masa normal baru (new normal) hingga akhir Agustus saat ini.

"Pariwisata di Sumbar terus menggeliat, mulai dari kunjungan destinasi wisata, tingkat hunian hotel, dan beroperasinya rumah makan dan tempat hiburan," kata Novrial.

Ia mengatakan, dari sisi kunjungan destinasi wisata, sejumlah objek wisata andalan di Sumbar mulai ramai dikunjungi seperti Pantai Padang, Pantai Air Manis, Harau di Kabupaten Limapuluh Kota, Bukittinggi, Pariaman, dan lainnya.

Pihaknya bersama pemerintah kabupaten atau kota lain terus berupaya mendongkrak kembali sektor pariwisata di daerah setempat, dengan catatan tetap memperhatikan pandemi Covid-19 yang sedang terjadi.

Beberapa langkah yang dilakukan Dinas Pariwisata Sumbar adalah menggencarkan promosi berbasis virtual lewat media sosial dalam upaya mengenalkan sekaligus menjaga citra destinasi wisata agar tetap diingat masyarakat.

 

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement