REPUBLIKA.CO.ID, Anak yatim memiliki posisi yang istimewa dalam Islam. Melalui firman-firmannya-Nya dalam Alquran, Allah SWT menyuruh hamba-Nya untuk memperhatikan anak yatim dengan sebaik-baiknya.
Tak tanggung- tanggung, sedikitnya terdapat 22 ayat dalam Alquran yang menegaskan pentingnya memperhatikan dan memuliakan anak yatim.
Namun, siapakah sejatinya anak yatim itu? Apakah hanya mereka yang tak berayah? “Kategori anak yatim bukan hanya yang tak memiliki ayah, tapi seorang anak yang minim pendidikan dan moralitas juga termasuk golongan tersebut,” jelas Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Pusat, Prof Dr H Hasanuddin AF, sebagaimana dikutip dari arsip Harian Republika.
Menilik arti harfiahnya, kata ‘anak yatim’ merupakan gabungan dari dua kata, yaitu ‘anak’ dan ‘yatim’. Istilah ‘anak’ dalam bahasa Arab disebut waladun dan jamaknya auladun yang berasal dari akar kata walada–yalidu–wiladatan–maulidan. Dalam bahasa Indonesia, anak berarti keturunan.