REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serena Williams memiliki peluang terakhir guna menambah koleksi grand slam yang ke-24 di AS Terbuka pekan depan. Williams terkunci di angka 23 atau satu gelar di belakang rekor sepanjang masa Margaret Court, sejak menjuarai Australia Open pada Januari 2017.
Sejak kembali ke Tour pada 2018 menyusul kelahiran putrinya, dia kalah pada empat final Grand Slam, termasuk dua terakhir AS Terbuka. Menjelang usianya genap 39 tahun bulan depan, peluang dia mencetak rekor menjadi menipis.
Williams menjadi unggulan ketiga dalam AS Terbuka sekalipun berperingkat sembilan dunia setelah sejumlah pemain top mundur karena mengkhawatirkan kesehatan mereka jika memaksa pergi ke AS demi turnamen itu.
Dengan absennya petenis nomor satu dunia Ashleigh Barty dan nomor dua dunia Simona Halep, meskipun masih ada tantangan dari pemain-pemain seperti Naomi Osaka dan Karolina Pliskova, Wilander menganggap Williams tak boleh melepaskan kesempatan ini.
"Saya kira dia harus menjuarai yang ini. Jika tidak saya kira orang-orang, dan lebih khusus lagi dia sendiri, sangat mungkin meragukan dia bisa juara lagi," kata legenda Swedia itu seperti dikutip Reuters.
Wilander menjadi bagian dari tim Eurosport yang meliput AS Terbuka yang akan dituanrumahi Barbara Schett dari Eurosport Cube yang inovatif.
"Jika dia bisa menjuarai yang ini, saya kira akan memberi dia kepercayaan diri bahwa dia bisa terus dan juara beberapa lagi. Jika dia tak menjuarai yang ini ketika hanya tiga atau empat dari 10 besar yang ada di sana, maka saya kira itu akan menjadi pukulan bagi dia," papar Wilander.
"Saya kira dia akan keluar dan bermain bagus. Apakah dia favorit? Saya tak tahu, belum tentu, ada banyak pemain muda yang memukul bola sama kerasnya dengan dia dan tidak lagi terintimidasi oleh dia. Tetapi dia pasti di dalam ini dengan peluang sangat besar."