REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING-- Sebanyak empat dari lima bank milik negara terbesar di China menyatakan mereka telah meningkatkan provisi terhadap kredit macet untuk mengantisipasi kerugian pada masa depan akibat dampak pandemi virus corona global. Kelimanya melaporkan keuntungan terbesar mereka jatuh setidaknya dalam satu dekade dan peningkatan pinjaman yang memburuk.
Seperti dilansir dari laman Reuters, Senin (31/8) mereka menyoroti dampak pandemi dan perlambatan ekonomi pada bank-bank China yang melawan tren global kuartal pertama dengan keuntungan yang lebih tinggi dan pinjaman buruk yang stabil.
Agricultural Bank of China Ltd (601288.SS) (1288.HK) (AgBank) mencatatkan dampak tertinggal dari epidemi dan risiko ketidakpastian diperkirakan akan diteruskan lebih lanjut ke industri perbankan, dalam laporan hasil setengah tahun perusahaan.
China Construction Bank Corp (CCB) (601939.SS) (0939.HK), pemberi pinjaman aset terbesar kedua di negara itu, mengatakan pihaknya berencana untuk menilai risiko kredit dan meningkatkan provisi, seperti halnya Bank of China Ltd (601988.SS) ( 3988.HK) (BoC).