REPUBLIKA.CO.ID, GAZA - Mantan kepala Hamas, Khaled Mashal, menilai ide tentang hubungan normal dengan Israel dimunculkan dengan maksud untuk mengendalikan dunia Arab. Dia menilik pada Israel yang berhasil melenyapkan Mesir dengan perjanjian Camp David yang mengarah pada konsep normalisasi untuk mengontrol orang Arab.
Hal itu ia katakan dalam kesempatan acara yang dilakukan secara daring oleh cabang pemuda akun Facebook Partai Keadilan dan Pembangunan Maroko, Ahad (30/8) waktu setempat. Seperti diketahui, Mesir dan Israel menandatangani perjanjian perdamaian di Washington pada 1979 setelah Camp David Accords pada 1978. Perjanjian itu mengakhiri konflik militer antara kedua negara dan memulai hubungan bilateral yang permanen dan stabil.
"Israel mengikuti kebijakan baru dengan mengambil keuntungan dari perubahan regional dan internasional dalam beberapa tahun terakhir dan upaya untuk menormalkan hubungan dengan Israel tidak menguntungkan siapa pun kecuali pemerintah Tel Aviv," ujar Mashal dikutip laman Anadolu Agency, Senin (31/8).
Menurutnya, Turki membuat takut Israel dengan menampilkan model politik Islam dan kekuatan demokrasi, perdagangan, dan industrinya. Sementara ada beberapa negara yang memainkan peran efektif dalam perubahan global tidak seperti negara-negara Arab yang sebagian besar telah kehilangan pengaruhnya.