Senin 31 Aug 2020 16:02 WIB

'Kasus Polsek Ciracas Harus Jadi Evaluasi Internal TNI AD'

Jangan sampai personel TNI AD di tengah masyarakat justru menjadi menakutkan. 

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Agus Yulianto
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin.
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Azis Syamsuddin meminta, kasus penyerangan Mapolsek Ciracas yang melibatkan sejumlah personel TNI, menjadi bahan evaluasi internal bagi TNI AD. "Jadikan peristiwa sebagai sebuah evaluasi di internal TNI AD," kata dia, Senin (31/8).

Azis Syamsuddin mengharapkan, kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Dia berharap, agar jangan sampai personel TNI AD di tengah masyarakat justru menjadi menakutkan. 

Sebaliknya, para perajurit justru harus memberikan rasa kenyamanan bagi masyarakat. Perilaku para penyerang juga disebut Aziz tidak mereprestasikan sifat TNI AD secara umum.

Azis mengapresiasi langkah Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa yang telah menindak dengan tegas dan memberikan sanksi berat kepada para prajurit TNI AD yang terlibat dalam kejadian pengrusakan serta pembakaran di Polsek Ciracas.

"Saya apresiasi sikap tegas dari Jenderal Andika Perkasa sebagai KSAD yang memberikan sanksi terberat yaitu pemecatan kepada anak buahnya jika terbukti terlibat," kata Azis. 

Menurut Azis, bila memang dipecat, maka hal ini menunjukkan keseriusan membenahi kesatuannya dan tidak mentolerir perilaku yang tidak tepat dan salah di bawah komandonya, dimana mekanismenya diatur pada Kitab Undang-undang Hukum Pidana Militer. 

Politisi Golkar itu juga menyambut baik langkah Jendrral Andika Perkasa yang siap memberikan bantuan perawatan bagi korban di RSPAD dan ganti rugi terhadap kerusakan yang terjadi. "Inilah bukti bahwa beliau perhatian dan bertanggung jawab sebagai Pemimpin" ujarnya.

Azis meminta, agar masyarakat juga berperan aktif dalam memberikan informasi terhadap peristiwa tersebut sesuai dengan harapan Jenderal Andika Perkasa. Sebab, KSAD sudah secara tegas mengatakan bahwa akan menjamin keselamatan masyarakat yang memberikan informasi mengenai peristiwa itu 

"Masayarakat jangan kwatir untuk memberikan informasi tersebut, justru informasi-informasi tersebut sangat penting dalam menusut para oknum yang terlibat" ujar Azis.

Sebelumnya KSAD Andika Perkasa mengatakan, akan menindak tegas para personel TNI yang terlibat dalam penyerangan. Andika bahkan menyebut tak segan memecat personel yang bersalah. 

“Lebih baik kita kehilangan 31 atau berapapun prajurit yang terlibat, apapun perannya. Daripada nama TNI AD akan terus rusak oleh tingkah laku tidak bertanggung jawab yang sama sekali tidak mencerminkan sumpah prajurit yang mereka ucapkan, janjikan saat menjadi anggota TNI AD," ucap Andika.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement