Senin 31 Aug 2020 16:03 WIB

Teleskop Tangkap Sisa Bintang Mati Berbentuk Pita Oranye

Pita oranye merupakan sisa bintang mati yang meledak dalam 20 ribu tahun lalu.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Hubble menangap pita oranye yang merupakan  sisa-sisa bintang mati yang meledak dalam supernova sekitar 10.000 hingga 20.000 tahun lalu.
Foto: nasa
Hubble menangap pita oranye yang merupakan sisa-sisa bintang mati yang meledak dalam supernova sekitar 10.000 hingga 20.000 tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Teleskop Hubble kembali mengungkap foto yang menakjubkan. Hubble menangap pita oranye yang merupakan  sisa-sisa bintang mati yang meledak dalam supernova sekitar 10.000 hingga 20.000 tahun lalu.

Dari sudut pandang kita di Bumi ini, bintang yang meledak itu pernah berada di konstelasi utara Cygnus, alias The Swan. Foto itu menangkap sepotong gelombang ledakan seperti pita, yang terletak sekitar 2.400 tahun cahaya.

Baca Juga

Dilansir di Mashable, Senin (31/8), posting NASA mengenai hal ini mencatat bahwa gelombang penuh telah menutupi area 36 kali lebih besar dari bulan purnama. Untuk konteksnya, Bumi sekitar empat kali lebih besar dari bulan. Jadi itu gelombang ledakan yang cukup besar.

Bintang yang meledak jauh lebih besar dari matahari kita, sekitar 20 kali ukurannya. Itulah salah satu cara terjadinya supernova: Ketika sebuah bintang masif mati, artinya setidaknya lima kali lebih besar dari Matahari kita, hal itu memicu ledakan yang mengirimkan materi bintang meluncur ke luar.

Dalam ribuan tahun sejak bintang khusus ini mengucapkan selamat tinggal, gelombang ledakan yang dipancarkannya telah meluas hingga 60 tahun cahaya.

Penampilan seperti pita adalah hasil dari interaksi materi yang dikeluarkan dan materi antarbintang dengan kepadatan rendah yang tersapu oleh gelombang kejut.

Dalam istilah yang lebih sederhana: Benda-benda yang dilepaskan oleh bintang yang meledak bercampur dengan gas dan debu yang melayang di angkasa memberi kita pita luar angkasa yang sangat besar dan indah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement