REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG—-Kabupaten Karawang menjadi salah satu daerah yang akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020. Pelaksanaan pencoblosan direncanakan digelar pada 9 Desember mendatang.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karawang Miftah Farid mengatakan Pandemi Covid-19 saat ini memang menjadi tantangan dalam pelaksanaan Pilkada serentak. Namun, ia tetap optimistis partisipasi pemilih masih bagus dan antusias memilih kepala daerahnya yang akan memimpin lima tahun ke depan.
Miftah menyebutkan KPU Karawang menargetkan angka partisipasi pemilih sebesar 77,5 persen. Target ini sama dengan target yang ditentukan secara nasional.“Memang meski pandemi, kami targetkan partisipasi 77,5 persen,” kata Farid kepada Republika, Senin (31/8).
Ia menuturkan Pandemi Covid-19 membuat pelaksaan Pilkada mengalami penyesuaian. Namun ia optimis masyarakat akan antusias memilih pada 9 Desember mendatang. Berbagai upaya akan dilakukan untuk dapat mengejar target tersebut. “Pasti kita terus sosialisasi,” ujarnya.
Ia menambahkan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah di tengah Pandemi menjadi pengalaman sangat berarti. Gelaran ini akan menjadi sejarah untuk generasi yang akan datang.
Ditambahkan Farid, dalam Pilkada Serentak 2020 KPU Karawang mengambil maskot tugu kebulatan tekad. Alasannya, Rengasdengklok mempunyai sejarah dalam sejarah perjuangan Indonesia. Lahirnya bangsa Indonesia berawal dari Rengasdengklok, Karawang.
"Maskot tugu kebulatan tekad mudah-mudahan spiritnya bisa menjadikan kabupaten Karawang menjadi pintu gerbang kesejahteraan maupun keberhasilan Indonesia ke depan," ujarnya.
Pada pekan ini, KPU juga akan memulai pendaftaran pasanfan calon yang akan maju dalam Pilkada 2020. Pada 4-6 September pasangan calon beserta paartai politik pendukung dapat mendaftarkan diri dengan menyerahkan dokumen persyaratan yang yelah ditentukan.
Ketua Divisi Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat KPU Karawang Ikmal Maulana menambahkan pihaknya sudah menyusun strategi dan program untuk dapat mengajak masyarakat bisa berperan aktif dalam Pilkada serentak tahun ini. Sehingga dampaknya nanti saat pelaksanaan pencoblosan bisa meminimalisir masyarakat yang memilih golput.
Ikmal menuturkan KPU Karawang terus melakukan penguatan kelembagaan. Dengan banyak bekerjasama dengan lembaga dapat membantu menyosialisasikan pesta rakyat ini. Kerjasama dilakukan dalam publikasi pilkada dan membuat layanan informasi pilkada.
Selain itu, kata dia, sosialisasi masif akan dilakukan. Seperti memginformasikan tahapan dan pasangan calon nantinya. “Kami Mengubah target audiens sosialisasi dari pemilih langsung menjadi simpul pemilih seperti toko masyarakat, tokoh agama, ormas, dan lain-lain,” kata Ikmal.
Ia menambahkan pihaknya juga memgonversikan beberapa kegiatan offline menjadi digital kerja sama dg beberapa media. Serta mengoptimalisasi semua platform sosial media dengan konten-konten yang lebih kreatif dan terstruktur. “Kami juga Membuat aplikasi info pilkada sebagai pusat informasi pilkada di karawang,” ujarnya.
Agar lebih tersampaikan kepada masyarakat secara langsung, lanjutnya, KPU juga membuat kampung demokrasi di lingkungan masyarakat. Kampung ini sebagai bentuk penguatan pendidikan pemilih di daerah pedalaman dan sulit terjangkau informasi.
Ia berharap dengan upaya yang terus dioptimalkan ini masyarakat bisa semakin peduli dan ikut berperan aktif dalam pelaksanaan Pilkada. Sebab, suara dan partisipasi pemilih akan menentukan pembangunan daerah ke depannya.