REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Setelah gagal mempertahankan gelar La Liga Spanyol dan melihat Real Madrid merengkuh titel La Liga musim lalu, Barcelona harus rela tersingkir dari gelaran Liga Champions. Bahkan, La Blaugrana dipermalukan Bayern Muenchen, 2-8, di babak perempat final Liga Champions musim lalu.
Kekalahan memalukan dari Die Bayern itu menjadi pukulan paling telak yang diterima Barcelona setelah berbagai kekecewaan pada sepanjang musim lalu. Untuk pertama kalinya sejak musim 2007/2008, Barcelona gagal meraih satu trofi pun dalam satu musim kompetisi. Tim asal Katalan itu pun dianggap tengah memasuki krisis dan akhir sebuah siklus.
Gelandang Barcelona, Arturo Vidal, mengakui, untuk bisa kembali bersaing di level teratas pada musim depan, La Blaugrana harus mengubah pola pikir. Selama ini, Barcelona merasa sudah bisa meraih kemenangan dengan hanya mengandalkan keunggulan teknis dan DNA kemenangan yang tertanam di mentalitas para penggawa Barcelona.
Ternyata hal tersebut tidak cukup. Menurut Vidal, sepak bola sudah berkembang sangat pesat.
''Saat Anda menghadapi tim yang lebih terorganisasi, dengan pemain yang unggul secara fisik, dan rencana permainan yang kuat, maka hal itu akan berdampak terhadap tim yang mulai kehilangan energi dan mental. Itulah yang menimpa kami pada musim lalu. Barcelona harus mengubah pola pikir karena sepak bola telah berkembang dengan pesat,'' kata Vidal kepada La Tercera seperti dilansir Marca, Senin (31/8).
Secara khusus, mantan gelandang Juventus itu menyebut, tim-tim lain telah berkembang secara pesat dalam hal kecepatan dan kekuatan fisik. Tantangan inilah yang harus bisa dijawab Barcelona agar bisa bersaing di level tertinggi kompetisi, baik di kancah domestik ataupun Eropa, pada musim depan.