Senin 31 Aug 2020 17:40 WIB

Kasus Covid Melonjak, Wiku: Tes di Jakarta Tinggi

Tes Covid-19 di DKI Jakarta sudah melampaui standar WHO.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lonjakan kasus baru di DKI Jakarta dalam beberapa hari terakhir ini disumbang oleh tingginya pemeriksaan yang dilakukan. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kontribusi jumlah tes di Jakarta yang mencapai 43 persen menyebabkan temuan kasus positif semakin meningkat.

“Jumlah positif Jakarta ini memang jauh di atas yang lain karena jumlah tesnya di Jakarta kontribusi sebesar 43 persen dari jumlah tes nasional pada saat ini. Bahkan DKI Jakarta juga sudah melampaui standar WHO,” ujar Wiku saat konferensi pers di Jakarta, Senin (31/8).

Selain itu, peningkatan jumlah kasus di ibu kota ini juga terjadi saat masa libur panjang. Ia mengatakan, tingkat penularan yang cukup tinggi terjadi antara tanggal 16-22 Agustus atau saat libur panjang kemarin.

Akibatnya, positivity rate di DKI Jakarta pada sepekan kemarin naik menjadi 9,7 persen. Sedangkan, positivity rate secara nasional sebesar 14,8 persen.

“Akibat klaster atau peningkatan jumlah kasus pada long weekend tersebut, positivity rate pada seminggu kemarin naik menjadi 9,7 persen di DKI, di mana secara nasional angka positivity rate-nya adalah 14,8 persen. Sebagai standar WHO, positivity rate-nya harus di bawah 5 persen,” jelasnya.

Sementara itu, tingkat kematian di DKI Jakarta tercatat terus menurun menjadi 3 persen dan untuk nasional sebesar 4,3 persen. Tingkat kesembuhannya juga naik menjadi 76,7 persen, sedangkan secara nasional sebesar 72,2 persen.

Wiku menyebut, 30 persen temuan kasus baru di DKI Jakarta ini berasal dari daerah sekitarnya, yakni Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

“Kasus-kasus di DKI Jakarta ini 30 persennya berasal dari daerah sekitarnya yaitu Bodetabek dan itu berkontribusi pada kasus yang ada di Jakarta dan harus ditangani dengan baik pula,” tambah Wiku.

Tingginya temuan kasus positif ini, lanjutnya, juga tak terlepas dari pelacakan kontak erat yang dilakukan secara masif oleh puskesmas. Ia menyebut, sebanyak 630 kasus baru yang dilaporkan pada Ahad (30/8) kemarin merupakan hasil pelacakan dari kasus aktif oleh pihak puskesmas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement