Senin 31 Aug 2020 18:09 WIB

Babel Bahas Potensi Porang Sebagai Pendongkrak Ekonomi

Di masa pendemi Babel giat mengembangkan pertanian untuk menopang ekonomi warga

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, saat menerima investor yang bergerak di bidang porang dan para pelaku usaha di bidang tanaman jahe merah, di ruang kerjanya, Jumat (28/8) lalu..
Foto: Pemprov Bangka Belitung
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, saat menerima investor yang bergerak di bidang porang dan para pelaku usaha di bidang tanaman jahe merah, di ruang kerjanya, Jumat (28/8) lalu..

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Pemprov Babel) mengundang investor yang bergerak di bidang porang, untuk masyarakat, sehingga ekonomi di daerah ke depan lebih baik.

Hal tersebut dikatakan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, Jumat (28/8) lalu, di ruang kerjanya saat menerima investor yang bergerak di bidang porang dan para pelaku usaha di bidang tanaman jahe merah.

Baca Juga

Pemprov Babel tentunya menyambut baik atas rencana tersebut, mengingat di masa pandemi saat ini Pemprov Babel sedang giat mengembangkan pertanian untuk menopang perekonomian masyarakat, sekaligus ekonomi nasional.

Menurut Gubernur Erzaldi, rencana pengembangan dua komoditi tersebut akan dikembangkan dalam bentuk korporasi. "Alhamdulillah, hari ini saya menerima dua rencana investasi yaitu investasi di bidang komoditi porang dan jahe merah. Ini sistem korporasi, kami minta kepada mereka sudah mengadakan investasi pengolahannya," ungkapnya.

Gubernur Erzaldi meminta kepada pihak investor, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari, maka harus ada jaminan terlebih dahulu.

Untuk tanaman jahe, akan dikelola di Babel, sehingga nantinya akan didirikan pabrik khusus jahe, karena selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, juga untuk kebutuhan luar negeri. "Jahe merah saat pandemi permintaannya sangat tinggi. Kalbe farma membutuhkan jahe merah 500 ton perbulan, selain itu perusahaan farmasi lain membutuhkan ini," ujarnya.

Khusus komoditi porang, tanaman ini ternyata dapat tumbuh subur di Babel, sehingga menjadi peluang besar bagi petani. Ini diharapkan menjadi pendongkrak ekonomi masyarakat di era pandemi Covid-19.

Untuk itu apabila hal ini disepakati bersama, maka akan dilakukan Memorandum of Understanding (MoU) sehingga ada payung hukum dalam pengembangan dua komoditi tersebut.

Komisaris PT Umarajang Porang, Faraden Ari Purna Irawan mengatakan, tanaman porang di Babel mengandung glukoma dan sangat baik jika dibandingkan di daerah lain. Dalam penjelasannya, komoditi porang ini untuk memenuhi kebutuhan luar negeri seperti China, Vietnam, Jepang, dan Rumania.

"Porang ini digunakan untuk makanan, karena rendah kadar gula, juga untuk bahan baku industri elektronik, pelindung anti air, untuk bahan baku pembuatan cat, untuk semen cor bawah laut, dan farmasi," ungkapnya.

Komisaris PT Umarajang Porang, Faraden Ari Purna Irawan bersyukur, Gubernur Erzaldi Rosman menyambut baik atas rencana ini, tinggal menunggu menunggu kebijakan Pemprov Babel selanjutnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement