REPUBLIKA.CO.ID, JUBA -- Pemerintah Sudan menandatangani perjanjian perdamaian awal dengan kelompok pemberontak bersenjata di ibu kota Sudan Selatan, Juba, pada Senin (31/8).
Aliansi kelompok pemberontak yang menandatangani kesepakatan itu di antaranya Justice and Equality Movement (JEM) dan Tentara Pembebasan Sudan (SLA) dari Darfur Barat dan Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan-Utara (SPLM-N) yang dipimpin oleh Malik Agar dari Kordofan Selatan dan Nil Biru.
Penandatanganan kesepakatan itu dilakukan di hadapan Kepala Dewan Berdaulat Sudan Abdel-Fattah al-Burhan, Perdana Menteri Abdulla Hamdok, serta pejabat tinggi Sudan.
Kesepakatan damai diharapkan dapat mengakhiri konflik antara pemerintah dan kelompok-kelompok bersenjata yang telah berlangsung selama 17 tahun.