Selasa 01 Sep 2020 12:39 WIB

Filipina Perpanjang Lockdown Parsial di Ibu Kota

Kasus virus corona di Filipina terus meningkat

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
 Seorang petugas polisi memeriksa penumpang  selama dimulainya lockdown karena meningkatnya kasus Covid-19 di kota Navota, Manila, Filipina, Kamis (16/7/2020).
Foto: AP / Aaron Favila
Seorang petugas polisi memeriksa penumpang selama dimulainya lockdown karena meningkatnya kasus Covid-19 di kota Navota, Manila, Filipina, Kamis (16/7/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Presiden Filipina, Rodrigo Duterte memperpanjang karantina wilayah atau lockdown secara parsial di ibu kota Manila selama satu bulan mulai Selasa (1/9). Perpanjangan lockdown diberlakukan untuk mengatasi meningkatnya jumlah kasus virus corona.

Duterte mengumumkan keputusan itu dalam pidato yang disiarkan televisi setelah Kementerian Kesehatan melaporkan 3.446 kasus virus corona dan 38 kematian dalam 24 jam terakhir. Jumlah tersebut membuat total kasus secara nasional mencapai 220.819 dengan 3.558 kematian.

Baca Juga

Sebelumnya, Manila mengakhiri pemberlakuan lockdown pada 19 Agustus agar aktivitas bisnis dan ekonomi bisa kembali menggeliat. Juru bicara Duterte, Harry Roque mengatakan, selama perpanjangan lockdown secara parsial, sebagian besar aktivitas bisnis, termasuk restoran akan diizinkan untuk kembali dibuka. Aktivitas ekonomi tetap diizinkan beroperasi untuk menyelamatkan Filipina dari resesi pertama kalinya dalam 29 tahun.

Selain itu, layanan keagamaan juga diizinkan untuk kembali dibuka dengan kehadiran maksimal 10 orang. Warga harus mengenakan masker dan menjaga jarak minimal satu meter. Sementara anak-anak, manula, dan wanita hamil diminta untuk tetap berada di rumah.

Menteri Kesehatan Francisco Duque mengatakan, Filipina perlu mengintensifkan tindakan pencegahan untuk memperlambat jumlah infeksi harian yang masih tetap tinggi. Sementara itu, Carlito Galves, mantan panglima militer yang bertanggung jawab atas gugus tugas virus corona mengatakan, pemerintah sedang bekerja keras untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit dengan menambah 1.000 tempat tidur di Manila serta provinsi terdekat.

"Kami perlu memperkuat fasilitas perawatan, terutama ICU (unit perawatan intensif), mengingat kemungkinan peningkatan kasus yang parah begitu kami membuka perekonomian lebih lanjut,” kata Galvez.

Pemerintah Filipina telah melakukan tes virus corona terhadap lebih dari 2,4 juta orang. Ke depan, pemerintah berencana menguji 10 juta orang atau hampir sepersepuluh dari populasi. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement