REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sejumlah studi ilmiah mengenai infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) mengungkap bahwa penyakit ini seringkali tidak terdiagnosis pada para petugas medis, khususnya pekerja di rumah sakit. Seperti di Amerika Serikat (AS), antara April dan Juni, terdapat lebih dari 3.000 pekerja di 12 negara bagian, kira-kira satu dari 20 memiliki bukti antibodi.
Namun, 69 persen dari kasus Covid-19 tersebut tidak pernah didiagnosis. Di antara mereka yang memiliki antibodi terhadap penyakit, sepertiga tidak mengalami gejala pada bulan-bulan sebelumnya, hampir setengahnya tidak curiga bahwa mereka telah terinfeksi, dan sekitar dua pertiga tidak pernah memiliki tes Covid-19 positif.
Kasus Covid-19 di antara petugas medis mungkin tidak terdeteksi karena beberapa infeksi hanya bergejala ringan atau bahkan tanpa gejala. Selain itu, mereka mungkin tidak selalu memiliki akses untuk mendapatkan tes atau pengujian penyakit.
Antibodi Covid-19 kurang umum di antara pekerja yang melaporkan menggunakan masker maupun penutup wajah untuk semua pertemuan dengan pasien dan lebih umum di antara mereka yang melaporkan kekurangan alat pelindung diri. Para peneliti menyerukan pengujian yang lebih sering terhadap personel kesehatan dan penggunaan penutup wajah secara universal di rumah sakit.