REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto melihat bahwa peringatan 75 Tahun Indonesia Merdeka di masa pandemi ini merupakan momentum untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan masa depan. Untuk itu, Airlangga yang juga Menkoperekonomian ini, mengarahkan agar Balitbang Golkar ikut memberikan kontribusi pemikiran mengenai desain Indonesia 2025-2035.
Hal itu dikemukakannya saat bertindak sebagai pembicara kunci dalam diskusi Balitbang Golkar bertajuk, “75 Tahun Indonesia Merdeka: Peran Golkar dan Roadmap Indonesia Maju 2025-2035, secara live on Youtube di kanal Balitbanggolkar TV, 31/08/2020.
“Peringatan 75 Tahun Indonesia Merdeka dalam suasana pandemi ini harus disadari oleh Golkar sebagai indikasi adanya perubahan. Kita harus mengikuti perkembangan zaman, bertransformasi dan tetap menjadi elemen yang berperan penting bagi perjalanan bangsa,” kata Airlangga.
Lebih jauh menurut Airlangga, Balitbang Golkar sebagai think tank partai harus mewujudkan ide dasar dan karakter partai itu. Dalam konteks 75 tahun Indonesia merdeka dan pandemi ini, Balitbang harus menyadari perubahan yang dipercepat dan segera menyiapkan kerangka yang baik, bukan hanya di level partai tetapi juga level Indonesia.
Senada dengan Airlangga, Tirta Hidayat sebagai salah satu narasumber utama, juga menekankan perlunya bangsa Indonesia untuk memegang sendiri kendali masa depan Indonesia. “Sesuai dengan marwah kemerdekaan yang ditekankan oleh para pendiri bangsa, kita harus mendesain sendiri masa depan kita. Dengan itulah kedaulatan kita yang sebenarnya terwujud. Partai Golkar mempunyai tanggung jawab moral untuk ikut berkontribusi dan mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih baik,” ujar Tirta yang juga Ketua Bidang Kajian Perencanaan Pembangunan.
Tirta menegaskan, Golkar harus mengkaji visi Indonesia 2035 dengan komprehensif. Berbagai bidang harus dipersiapkan dan diintegrasikan dengan baik sehingga kita bisa melakukan akselerasi pembangunan secara utuh. Menurutnya, kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia akan menjadi kunci.
“Tiga hal yang harus sangat diperhatikan yaitu, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Ketiganya merupakan tiga kunci yang melingkar (cyclical). Satu aspek menentukan aspek yang lain. Dalam masa bonus demografi dan akselerasi penggunaan teknologi, mewujudkan hal itu tentu akan menjadi tantangan sekaligus akan menciptakan peluang-peluang baru.” Tambah Tirta.
Diskusi yang dimoderatori oleh Sekretaris Balitbang Golkar, Andi Bahtiar Sirang kali ini juga menghadirkan narasumber para ketua Balitbang Golkar lainnya yang membahas sesuai bidang kajiannya antara lain: Deswandhy Agusman yang membahas Keuangan & UMKM, Adhi Lukman membahas terkait Pertanian & Pangan, Yusuf membahas terkait Kesejahteraan Masyarakat, Imam Supriyadi membahas terkait Hankam, Ronny Kusuma Yudistiro yang membahs terkait Pertanahan dan Tata Ruang Nasional, dan Azimah Subagijo membahas Refleksi 75 tahun Indonesia Merdeka terkait Perempuan, Pemuda, dan Media.
Memang tema dalam Diskusi kali ini diakui cukup luas oleh Ketua Balitbang Golkar, Jerry Sambuag. Menurut Jerry, yang juga Wakil Menteri Perdagangan ini, tema ini sengaja diambil sebagai salah satu bentuk refleksi sekaligus memperkuat kontribusi Golkar dalam mewujudkan visi Indonesia masa depan.
“Jadi kita tidak hanya ingin melakukan refleksi atas kemerdekaan Indonesia dan peran Golkar di masa lalu. Tetapi kita juga ingin mengajak semua pihak memandang ke depan, yaitu bahwa menjadi tugas kitalah untuk mewujudkan Indonesia yang maju, sejahtera, adil dan makmur sesuai dengan cita-cita kemerdekaan,” kata Jerry.