REPUBLIKA.CO,ID, ANKARA - Turki kembali memperluas eksplorasi energinya di Mediterania Timur dengan kapal Oruc Reis, kali ini selama 11 hari, hingga 12 September. Pada Senin malam, Turki mengeluarkan Navtex (peringatan navigasi) yang mengumumkan perpanjangan kegiatan penelitian Oruc Reis bersama dengan kapal Cengiz Han dan Ataman.
Sebelumnya, Turki mengumumkan bahwa misi kapal tersebut akan berlanjut hingga 1 September. Navtex adalah sistem komunikasi maritim yang memungkinkan kapal memberi tahu kapal lain tentang keberadaan mereka di suatu daerah serta informasi lainnya.
Awal bulan ini Turki melanjutkan eksplorasi energi di Mediterania Timur setelah Yunani dan Mesir menandatangani kesepakatan pembatasan maritim yang kontroversial, menolak isyarat niat baik Turki dalam menghentikan pencariannya.
Turki menyebut kesepakatan Yunani-Mesir "batal demi hukum" dan memberi wewenang kepada Oruc Reis untuk melanjutkan aktivitasnya di suatu wilayah dalam landas kontinennya.
Ankara secara konsisten menentang upaya Athena untuk mendeklarasikan zona ekonomi eksklusif yang berbasis di pulau-pulau kecil di dekat pantai Turki.
Turki - negara dengan garis pantai terpanjang di Mediterania - telah mengerahkan kapal bor untuk mengeksplorasi energi di landas kontinennya dan menegaskan bahwa pihaknya dan Republik Turki Siprus Utara (TRNC) memiliki hak di wilayah tersebut.
Ankara juga mengatakan sumber daya energi di dekat Siprus harus dibagi secara adil antara TRNC dan pemerintahan Siprus Yunani di Siprus Selatan.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan satu-satunya solusi untuk perselisihan itu terletak melalui dialog dan negosiasi untuk mencapai pembagian yang menguntungkan bersama (win-win sharing), dan telah mendesak Athena untuk menghormati hak-hak Turki.
Ikuti Whatsapp Channel Republika