REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Upaya yang diberlakukan di Korea Selatan untuk mengurangi lonjakan kasus Covid-19 akan merugikan ekonomi terbesar keempat di Asia, pemerintah memperingatkan pada Selasa (1/9), setelah pembatasan yang belum pernah terjadi sebelumnya diberlakukan di Seoul dan daerah sekitarnya.
Perekonomian Korea Selatan menyusut 3,2 persen pada periode April-Juni dari kuartal sebelumnya, data bank sentral yang direvisi menunjukkan, kontraksi paling tajam sejak kuartal terakhir tahun 2008. Ekspor Korea Selatan pada Agustus lalu merosot, memasuki bulan ke enam berturut-turut.
Pemerintah mengumumkan rencana untuk meningkatkan pengeluaran secara agresif selama beberapa tahun ke depan dan mengatakan siap untuk meningkatkan dukungan kebijakan jika tingkat infeksi memburuk secara signifikan.
"(Beberapa) penurunan tidak bisa dihindari dalam ekonomi riil karena langkah-langkah pencegahan yang diperketat," kata Wakil Menteri Keuangan Kim Yong-beam.